Kali pertama melihat kata taro yakni di sebuah outlet minuman milkshake susu, di dekat tempat kerja suami saya. Rasa penasaran itu membuat saya bertanya pada si penjual yang mengatakan bahwa taro tak lain adalah ketela. Tepatnya dua tahun yang lalu.

Mendengar kata ketela saya jadi ogah untuk pesan menu milkshake rasa taro. Bosan makan ketela. Sehingga penasaran itu saya pendam hingga saat ini.

Barulah setelah membeli sebuah susu kemasan rasa taro rasa penasaran saya muncul lagi. Bagaimana tidak? Anak saya yang masih berusia dua tahun rupanya sangat suka dengan susu rasa taro tersebut.

Saat saya mencicipi rupanya rasanya jauh beda dengan ketela. Manis-manis legit. Susah buat diungkapin dengan kata-kata. Membuat lidah saya seolah bergoyang ajojo.



Akhirnya rasa penasaran membuat saya ingin mengulik lebih jauh tentang taro. Biasanya kalau cari pengertian apapun tinggal cari di wikipedia lewat Google tapi berhubung yang keluar adalah artikel tentang kuliner. Ya sudah saya comot aja nih info tentang "taro"

Btw, Gan Sis udah tau kan pengertian taro. Kalau belum, simak penjelasan mengenai taro berikut ya Gan Sis:

Taro adalah jenis umbi yang berwarna ungu. Tak jarang, banyak yang menganggap kalau taro adalah ubi ungu. Namun, taro berbeda dengan ubi ungu yang kita kenal, lho.[/B]



Owalah, rupanya taro itu talas ungu Gan Sis. Kalau talas sih udah sering makan. Dan paling suka jika dibikin kripik talas. Rasa manis dan renyah di mulut membuat saya ketagihan. Jadi kripik talas eh taro, adalah salah satu snack favorit saya hingga sekarang.





Sumber: bubbletea.com dan resepkoki.idi