mcobrattiAvatar border
TS
mcobratti
[Sadis] Pemakaman Langit Orang Tibet [Cemen Dilarang Masuk]


Dalam masyarakat Tibet, ada sebuah tradisi memakamkan orang mati yang disebut pemakaman langit.

Setelah dimandikan, rambut di sekujur tubuh dan kepala dibabat habis dan jenazah dibalut sehelai kain putih.

Lalu jenazah diletakkan dalam posisi duduk dengan kepala merunduk di atas lutut.

Pada hari yang ditentukan sebagai hari baik, jenazah digotong ke altar pemakaman langit.

Para lama dari biara lokal datang untuk mengumandangkan naskah-naskah suci untuk membebaskan roh si mati dari penebusan dosa.

Sementara itu seorang yang disebut guru pemakaman langit akan meniup terompet tanduk, menyulut api murbei untuk mengundang burung-burung nazar, memilah-milah tubuh si mati, meremukkan tulang-belulangnya dengan urutan yang telah ditetapkan.

Jenazah dipilah-pilah dengan cara yang berbeda-beda, tergantung sebab kematian.

Tapi, apa pun caranya, sayatan pisau harus tanpa cela.

Ada keyakinan jika sayatan tidak benar, iblis-iblis akan datang merebut roh si mati. Agar jenazah benar-benar dimakan burung nazar, termasuk tulangnya, terlebih dulu yang disajikan kepada para burung adalah tulang-tulang yang terkadang dicampur dengan mentega yak.

Tindakan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika orang yang dimakamkan selama hidup telah banyak mengonsumsi jamu-jamuan.

Dikhawatirkan tubuhnya akan mengeluarkan aroma obat yang kuat sehingga burung nazar tidak menyukainya.

Mengingat sesuai keyakinan semua jenazah harus dilahap habis supaya tidak diambil iblis, mentega ditambahkan dengan racikan khusus lain supaya bisa dinikmati para burung.

Menurut berbagai pihak, budaya memotong-motong mayat dan memberikan kepada burung di Tibet sudah ada sebelum mereka memeluk agama Budha.

Sebenarnya ada Hal lain yang mendasari tradisi ini dipelihara. Orang Tibet hidup di bukit-bukit dimana pohon sudah tidak tumbuh lagi.

Tak heran mereka tidak bisa membakar mayat karena sulit mencari kayu.

Pada umumnya bukit-bukit dimana mereka tinggal mempunyai lapiran tanah yang sangat tipis, antara 2 cm sampai 20 cm saja.

Di bawah lapisan tanah yang tipis tersebut ada bebatuan yang sangat keras.

Dengan tipisnya lapisan tanah dan kerasnya batu, mereka juga sulit untuk menguburkan mayat.

Sedangkan jika membiarkan mayat membusuk begitu saja bisa mengakibatkan penyakit bagi yang masih hidup.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menghilangkan mayat, yaitu dengan cara memotong-motongnya dan kemudian memberikan kepada burung untuk dimakan.

Ada alasan kenapa mereka memotong-potong jenazah tersebut, burung menjadi lebih mudah untuk segera menghabiskannya. Jadi tidak ada sisa yang bisa membusuk.

Setelah Agama Budha masuk ke Tibet, alasan melakukan sky burial memiliki arti.

Kini, kebanyakan orang Tibet tidak lagi secara umum melakukan sky burial. Jika memungkinkan, jenazah akan dikubur atau dikremasi.

Namun, jika pemimpin agama (Lama) menyatakan bahwa jenazah harus diperlakukan dengan cara sky burial, maka upacara khusus akan dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa sky burial awalnya tercipta karena kondisi geografis orang Tibet.

Kemudian, setelah agama Budha masuk, sky burial dihubungkan dengan nilai-nilai Agama Budha.

Dan akhirnya, sky burial menjadi upacara memperlakukan jenazah secara ekslusif.

Bagi kita mungkin sky burial terlihat kejam. Tapi bagi mereka yang melakukan, cara ini adalah cara yang paling khidmad untuk memperlakukan jenazah keluarganya.

Bagi mereka mengubur atau membakar mayat mungkin juga dianggap kejam. Jadi, setiap budaya mempunyai nilai masing-masing.

Warning !!!

Enter the Picture at Your Own Risk....Viewer Discretion is Advice.......
Do Not Enter If You are Not Sure....TS is Not Responsible For Any Negativity Caused by These Pictures....


Spoiler for show:


sumber
sumber
Diubah oleh mcobratti 07-11-2012 10:47
0
20.4K
252
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.