Ratna Delima br Naibaho (49), terbaring di dipan rumah sakit dengan luka yang terlihat belum mengering. Kondisi ini didapat Ratna setelah dirinya ditendang pelaku begal hingga masuk ke parit.

Peristiwa yang dialami perempuan yang tinggal di Jalan Purwosari, Kel Pulo Brayan Bengkel, Kec Medan Timur, terjadi saat ia melintas di Jalan Perkebunan dekat Perumahan Cemara Hijau, Selasa (25/7) pagi.

Luhut Nainggolan (50), suami Ratna, saat disambangi sejumlah awak media di RS Imelda Medan, Rabu (26/6), menjelaskan, peristiwa itu menimpa istrinya sekitar pukul 06.15 WIB. Saat itu istrinya baru dari Perumahan Cemara Hijau untuk meminta ijin jika anak mereka tidak bisa bekerja. Setelah itu istrinya berniat pulang ke rumah dan melintas di Jalan Perkebunan, dekat perumahan Cemara Hijau. “Istriku ketika itu mengendarai sepeda motor Honda Vrio BK 4092 AIC,” ujar Luhut.

Ketika itu istrinya mengikuti pengendara sepeda motor di depannya. Ketika pengendara sepeda motor itu berbelok ke arah Jalan Perwira, istrinya melanjutkan perjalanan. Disaat bersamaan, istrinya langsung dipepet pengendara sepeda motor lain. Istrinya mengenali pengendara itu yakni seseorang berinisial G.

“Pelaku yang berboncengan itu langsung menendang perut istri saya hingga terjatuh/terseret bersama sepeda motornya. Posisi istri saya di dalam parit dan mengalami luka lecet hampir di sekujur tubuhnya itu meminta kepada pelaku supaya tidak membunuhnya sembari mempertahankan sepeda motornya,” ucap Luhut.

Akan tetapi, sambungnya, pelaku mengancam akan memukul kepala istrinya dengan balok kayu. “Istriku pasrah sepeda motornya dilarikan pelaku,” ungkap Luhut.

Ditambahkan Luhut, setelah pelaku pergi, istrinya berteriak minta tolong. Sebagian warga, mengenali istrinya dan memberitahukannya pada Luhut.

Selanjutnya Luhut dan warga datang ke lokasi. Ia membawa istrinya ke klinik terdekat untuk pertolongan pertama. Lantaran kondisi cukup memprihatinkan, akhirnya Ratna dirujuk ke RS Imelda Medan.

“Saya sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Timur. Saya juga sudah menyampaikan ke polisi bahwa menurut keterangan warga, G sering beraksi di kawasan tersebut. Pelaku juga residivis. Dari keterangan warga sekitar, G juga buronan polisi karena melarikan diri dari tahanan polisi,” bebernya.

Luhut berharap petugas kepolisian bisa menangkap pelaku dan memberikan hukuman seberat-beratnya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin yang dikonfirmasi lewat whatsapp mengatakan Tim Pegasus sedang melaksanakan penyelidikan terkait kasus tersebut.

https://metro24.co/istri-luhut-diten...suk-parit/?amp
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kecerdikan wartawan satu ini dalam buat judul berita, mengingatkan ane pada satu media online medan yang wartawan juga rada2 iseng

Yang menarik dari berita dgn judul iseng, bukan isi berita nya, tapi komen para pembaca di kolom komentar berita tsb (juga kolom komen selalu diam2 dilengkapin dengan cookies tracking IP, buat keperluan ads,dll)

Beberapa tahun lalu, ada media online medan, yang buat judul berita kira2 seperti ini "pencuri mata sipit gasak speaker diskotik", "pria mata sipit gabung ISIS medan"

Kolom komentar :

Pembaca sipit : "judul rasis ini, provokatif, ga kaya media2 besar pulau jawa seperti S*ndonews,bla bla bla"

Pembaca mukapetak : "itulah cin*k, ga tau diri, suka kriminal, sombong, belagu, bla bla blaa"

-------------------selang satu hari dari tajuk berita yg pakai kata cipit----------------

Muncul judul berita "harah*p sod0mi 42 bocah di sumut"

Kolom komentar :

Pembaca mukapetak :"apa maksudnya tulis lengkap marga hah ? rasis ini, provokatif, sara, bla bla bla"

Pembaca cipit : "yang memang itu namanya haphaphap, masak ditulis bun hap, yun hap"



Bini Luhut