Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stealthmaniaAvatar border
TS
stealthmania
Mengenal O-Bahn, Bus Konsep Modern yang Akan Hadir di Indonesia Pada 2020
Mengenal O-Bahn, Bus Konsep Modern yang Akan Hadir di Indonesia Pada 2020

Indonesia rencananya akan memiliki moda transportasi baru yaitu O-Bahn pada tahun depan. O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat dengan memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menyebutkan O-Bahn akan mulai diuji coba pada tahun 2020 mendatang.

"Kita akan uji coba sistem ini pada tahun 2020 di 3 kota besar di Indonesia," kata Dirjen Budi, di Jakarta, Rabu (26/6).

Jika uji coba telah berhasil, berikutnya sistem ini akan dianggarkan di tahun depannya atau 2021. "Namun kami sebagai pemerintah hanya memberi layanan saja namun yang mengoperasikannya swasta. Ini tidak mengenai untung rugi tetapi bentuk bagaimana pemerintah hadir ke dalam masyarakat, ujarnya.

Dirjen Budi menjelaskan O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat. O-Bahn memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama. Bus ini memiliki roda pandu yang berada di samping ban depan bus. Roda pandu ini menyatu dengan batang kemudi roda depan, sehingga ketika bus memasuki jalur O-Bahn, supir tak perlu lagi mengendalikan arah bus karena roda pandu akan mengarahkan bus sesuai dengan arah rel pandu serta mencegah bus terperosok ke celah yang ada di jalur. Sistem ini pertama kali diterapkan di Kota Essen, Jerman.

"Dalam pembangunan BRT yang ada di ranah kami Ditjen Hubdat, dari segi pemanfaatan dan sustainability nya ada kota-kota yang cukup bagus dan mempunyai komitmen baik anggarannya maupun pemerintah daerahnya. Namun kami Pemerintah Pusat akan kontrol saja tidak mempermasalahkan jumlah penumpangnya, atau dalam sehari harus mengangkut berapa kali yang terpenting pemerintah menyediakan aksesibilitas dan konektivitas dalam transportasi," ujarnya.

Adapun kelebihan dari sistem transportasi O-Bahn ini yaitu bus terpandu tersebut tetap dapat keluar dari jalur khususnya dan beroperasi seperti bus biasa.

"Apabila dia bergerak di jalurnya, maka sifat pengoperasiannya seperti kereta rel, jadi bus terpandu dapat dianggap sebagai kombinasi bus dengan trem," ujarnya.

Kemudian, lebar perkerasan jalur khusus bus terpandu yang selebar badan bus lebih kurang 200 cm, sedangkan lebar jalur lalu lintas di jalan berkisar antara 300-350 cm.

"Sarananya (moda angkutannya) berupa bus biasa hanya diberi tambahan roda horizontal yang dapat dilipat pada saat bus beroperasi di jalan umum. Roda horizontal berfungsi sebagai pemandu pada saat bus beroperasi di jalur khusus sehingga kemudi bus tidak difungsikan. Pengemudi hanya mengatur kecepatan kendaraan saja," ujarnya.

Selain dapat menggunakan bus gandeng, moda angkutan ini dapat menggandeng dua atau tiga bus biasa atau dua bus gandeng menjadi satu rangkaian sehingga tidak ada lagi jarak (headway). Dua atau tiga bus berfungsi seperti trem. Kelebihan ini memberi keuntungan tambahan karena penyediaan jasa pada jam sibuk hanya perlu menambahkan bus sehingga tidak perlu menambah pengemudi.

"Kalau diaplikasikan di Indonesia, kita lihat bagaimana karakter, kapasitas, dan geografis Indonesia ini cocok untuk kota- kota yang sudah aglomerasi seperti Jogja karena sudah menyatu dengan Klaten, Magelang, juga Purworejo," ujarnya.

Bangkitan penumpang di kota termasuk yang dari pinggiran Jogja dinilai cocok dengan konsep O-Bahn untuk menuju pusat kegiatan seperti bandara atau tempat kerja di pusat kota.

"Kalau di Jakarta bisa saja cuma karena sudah banyak jenis transportasi namun karena kita ingin memperlebar kekuatan transportasi sampai ke luar saya rasa mungkin tidak di Jakarta. Kalau melihat negara- negara yang sudah menerapkan O-Bahn kalau kita lihat ada di negara-negara yang populasinya berkisar 2-3 juta penduduk, bahkan ada juga yang di bawah 1 juta penduduk," dia menambahkan.

Beberapa contoh negara yang telah menerapkan sistem O-Bahn (guided bus) antara lain Jerman: Essen (populasi 585.000 jiwa), Mannheim (populasi 311.342 jiwa). Kemudian Inggris: Birmingham (populasi 1.001.200 jiwa), Cambridge (populasi 123.900 jiwa). Australia: Adelaide (populasi 1.200.000 jiwa). Dan Jepang: Nagoya (populasi 2.296.000 jiwa).



SUMBER
lenktaywonk
nicky123
nicky123 dan lenktaywonk memberi reputasi
2
2.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.