MESKI baru pegawai honorer, Bahrul, 28, hobinya pergi ke Spa. Tujuan utamanya demi kebugaran tubuh. Tapi akhirnya malah bersetubuh dengan Lina, 20, terapisnya. Ketika Lina hamil bahkan sampai melahirkan, Bahrul malah tak mau tanggungjawab. Pegawai terapis Spa itu hanya bisa meratap: jadi siapa suamiku?



Spa itu sendiri mengandung makna: solus per aqua, artinya terapi air. Dalam perkembangannya, spa menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Manusia modern di kota, banyak yang akrab dengan Spa, tak peduli itu wanita maupun lelaki. Cuma praktisinya kebanyakan orang kaya, yang duitnya banyak, asli bukan buatan Dimas Kanjeng. Yang duitnya cekak, mending merebus air sendiri, lalu bini suruh mijitin.



Yang suka sok-sokan kan si Bahrul, warga Medan Timur, Medan. Bekerja di Dinas Pariwisata saja masih honorer, tapi hobinya masuk rumah Spa. Dengan pijitan yang lembut, Bahrul bisa merasa rileks, tubuh dan pikiran menjadi segar, kembali energik dan bertenaga serta membangkitkan suasana hati yang riang gembira. Pendek kata jadi rosa-rosa seperti Mbah Marijan.



Banyak tempat Spa di Medan, tapi Bahrul lebih demen mangkal di Spa daerah Medan Baru. Usut punya usut, ternyata dia naksir terapisnya yang ayu dan seksi, namanya Lina non Budiarti. Karena sudah jadi pelanggan, keduanya menjadi sangat akrab. Kelanjutannya bisa ditebak, berawal dari perawatan tubuh akhirnya keduanya pun bersetubuh meski belum menjadi suami istri.



Kegiatan “ekstra kurikuler” itu kelewat sering dilakukan. Lama-lama Lina pun hamil. Biasa, setelah kecelakaan ranjang terjadi si gadis klaim minta pertanggung-jawaban. Namun sayang, Bahrul malah berkelit tidak mau tanggungjawab, alasanya: “Lina kan pegawai terapis, bisa saja yang pakai bukan saya saja.” Habis itu dia langsung minggat tanpa meninggalkan jejak.



Sampai bayi Lina lahir, Bahrul tetap belum ditemukan, apa lagi bertanggung-jawab. Sampailah pada kejadian beberapa hari lalu. Paman Lina melihat “kutu kupret” itu melintas di Jalan Aksara, Medan Tembung. Langsung saja dikejar dan dipepet. Dia berhasil diseret ke Polsek Percut Seituan. Awalnya lagi-lagi Bahrul mengelak. Tapi setelah didatangkan Lina, dia tak bisa berkutik. Tapi polisi menyarankan, kasus ini sebaiknya didamaikan saja.

Ngaku sajalah, atau sebaiknya test DNA?



SUMBER