Jakarta, CNBC Indonesia -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka-bukaan soal serangan militer terhadap Iran yang dibatalkan di menit-menit terakhir.

Dalam kicauan di akun Twitter resminya, sang presiden kontroversial itu mengatakan serangan ke Iran Kamis (20/6/2019) malam waktu AS dibatalkan di sisa 10 menit terakhir. Serangan itu awalnya dimaksudkan untuk membalas tindakan Teheran yang menembak jatuh pesawat tak berawak atau drone militer AS di hari yang sama.

"Kami sudah siap melakukan serangan balasan tadi malam di tiga posisi yang berbeda ketika saya bertanya berapa orang yang akan mati," tulis Trump.

"150, Pak, adalah jawaban dari seorang Jenderal. 10 menit sebelum serangan, saya menghentikannya, ini tidak sepadan dengan penembakan sebuah drone tak berawak," ujarnya.

Ia mengatakan dirinya tidak terburu-buru untuk menyerang Iran karena saat ini negaranya memiliki armada militer terbaik di dunia.

Trump yang telah dua kali melakukan serangan terhadap wilayah Timur Tengah mengatakan dirinya lebih memilih terus melanjutkan tekanan ekonomi terhadap Iran ketimbang serangan militer.

"Sanksi lebih menggigit dan ada lebih banyak lagi yang ditambahkan tadi malam," kata Trump. "Iran TIDAK AKAN PERNAH bisa memiliki Senjata Nuklir, tidak untuk melawan AS dan tidak untuk melawan DUNIA!" tegasnya.

Sejauh ini, Departemen Keuangan AS belum mengumumkan sanksi baru apapun dan seorang juru bicaranya belum menanggapi permintaan untuk berkomentar, dilansir dari CNBC International. Gedung Putih dan Departemen Pertahanan juga belum mengeluarkan tanggapan.

Pengawal Revolusi Iran mengatakan menembak sebuah drone milik AS, Kamis waktu setempat. Teheran mengatakan drone pengawasan tak bersenjata Global Hawk itu tengah melakukan misi mata-mata di wilayah udara negara Islam itu.

Namun, Washington mengatakan drone-nya ditembak jatuh di wilayah udara internasional. (prm)
Topik
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ang-bisa-tewas