Para bunda yang punya anak pasti pernah deh ngalamin bingung banget pas memulai proses penyapihan ataupun proses lainnya dalam mendidik anak. Apalagi jika tidak adanya dukungan sama sekali.

Sedikit mau cerita, apa benar ya asi untuk anak di atas dua tahun itu sudah berubah jadi racun, yang membuat daya tahan tubuh anak jadi rentan jika di teruskan pemberian asinya.

Juga banyak sekali yang bilang kalau dalam islampun asi hanya sampai 2 tahun, berarti saya sudah berdosa dong karena menyusui lebih dari 2 tahun tidak sesuai dalam islam.

Pengen rasanya anak saya segera di sapih, sampai berbagai cara saya coba. Tetapi setiap kali dia rewel saya seperti di keroyok seisi rumah karena tidak ada yang setuju anak saya di sapih.

Sebenarnya menyapih itu keputusan orang tua dan anak atau keputusan orang sekampung sih ?

Sedih banget rasanya, sampai sekarang belum bisa meyakinkan seluruh anggota keluarga yang menentang anak saya untuk di sapih.

Cara apapun sudah saya coba, mulai dari menjelaskan secara kemandirian anak setelah di sapih, sampai opini orang yang membantu saya untuk meyakinkan mereka tetapi selalu mereka tolak dengan alasan saya hanya di rumah kenapa anak harus di sapih kalau rewel itu bikin rejeki seret katanya.

Padahal anak rewel ketika di sapih itu kan wajar, itu proses penyesuaian mereka.



Kemarin saat ada saudara datang kerumah dan melihat anak saya, menanyakan anak saya sudah 2 tahun kenapa belum di sapih, katanya itu racun lo nanti anaknya jadi gampang sakit.

Seketika dalam hati saya bilang, Ya Allah, segitukah dampak asi anak di atas dua tahun, apa asi ini sudah berubah jadi racun. Sedih banget seperti merasa bersalah tapi tidak berdaya.

Apa saya harus menentang semua orang demi mendidik anak saya ?

Galau banget ini rasanya, sisi lain anak harus di ajarkan mandiri tapi di sisi lain semua keluarga menentang.

Jika saya menentang mereka semua, dan hasilnya baik mungkin mereka akan terima tetapi jika sebaliknya saya akan di keroyok lagi.

Dampak lain yang saya rasakan saat memberi setelah anak lebih 2 tahun bukan anak gampang sakit, tetapi anak jadi susah lepas dan semakin sulit untuk di ajarkan mandiri karena masih tergantung pada ibunya. Ini sering kali buat saya kesulitan menyelesaikan pekerjaan rumah.

Berjuang sendirian pas proses menyapih itu bukan pekara mudah seperti yang di pikirkan orang.

Halah menyapih saja butuh dukungan, lemah banget sih jadi ibu. Pernahkan ada celetukan nyinyir orang yang pedes macam itu.



Ketika sudah di jelaskan penyebab penghambat proses penyapihan itu orang dalam rumah dan ibu berjuang sendiri dalam proses itu, tetapi tetap saja seorang ibu yang di salahkan katanya terlalu memaksakan anak.

Ya begitulah, peran seorang ibu yang baru belajar selalu di pandang rendah dan selalu salah. Tidak di sapih katanya racun, di sapih jadi rewel dan di tentang semua keluarga katanya gak tegas atau lemah lah.

Ampun deh kalau lawan tukang nyinyir macam itu rasanya pengen diem dalam rumah aja, d kunciin biar gak kedengeran ocehan mereka.

Sebenarnya mana sih yang paling benar, di sapih saat pas dua tahun atau nunggu anak siap melepas diri dari asi.

Tolong bunsay siapa tau ada yang bisa kasih solusi, buat ngeyakinin keluarga jika menyapih itu penting bagaimana biar menyapihnya bisa sukses ini.

Trus ada yang bisa kasih tau apa asi yang di minum anak di atas dua tahun benar-benar berubah jadi racun.
Yang bisa bantu buat referensi ngejelasin ke keluarga pentingnya menyapih anak diatas dua tahun.

Komen di bawah ya..
Tolong bantuannya..
Biar sukses menyapihnya ini...

Terimakasih