Berita Viral di Media Sosial



Ada pepatah seperti berikut :


Ya, berlian atau permata di manapun ia tersembunyi, di lumpur sekali pun, ia akan tetap kemilau, bersinar tidak terpengaruh dan tidak mengurangi kadar kemurnian berlian itu sendiri.

Namun, hal ini sangat berbeda, kalau sebuah keindahan, kesucian, kekemilaun, ke- HALAL-an tidak bisa dengan mudah dicampur ratakan atau diambil sebagai analogi yang sama untuk menyatakan bahwa :

Sebuah Klub Malam yang notabene adalah tempat berkumpulnya orang untuk melakukan kegiatan yang sama, seperi berdisco, menari, berdansa, bersuka-suka dilatari musik hingar bingar, aroma minuman beralkohol, asap rokok yang bergulung-gulung.
Bercampurnya laki-laki dan perempuan tanpa batas, menikmati dentuman musik keras, dengan apa pun alasannya mereka berkumpul di sana.

Sangat kontradiktifjika disandingkan dengan predikat ke halalan.

Halal secara garis besar berarti sesuatu yang boleh dilakukan karena tidak melanggar aturan agama dan aturan Tuhan, atau halal, boleh karena ia suci menyucikan, bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Halal lebih dalam adalah sesuatu perintah yang WAJIB dijalankan, jika tidak akan jatuh hukumnya menjadi DOSA.

Maka betapa terkejutnya hati ini mendengar dan melihat berita bahkan sudah viral dalam sebuah Headline di sebuah media bahwa ada Klub Malam di Arab Saudi pula, mendapat cap halal?

Saya hanya bisa geleng-geleng kepala, bahwa suatu tempat yang sudah menjadi pengetahuan umum, merupakan tempat segala maksiat berawal bisa mendapatkan cap hal di tanah yang disebut Tanah Suci, Arab Saudi.

Dari mulai minum minuman keras, pergaulan bebas, transaksi narkoba, transaksi sex, transaksi haram lainnya bisa muncul dari sana.

Sampai-sampai muncul kepikiran gokil, kenapa klub malam itu halal.
Jangan-jangan :

Ketika pembukaan pertama kali itu Klub diawali dengan pembaca doa, dilanjutkan lantunan ayat suci.

Terus para pengunjung berpakaian sopan tertutup, bergamis, berhijab dan tempat dibagi dua terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Minuman yang disajikan adalah jus, sari kurma dan aneka susu yang halal lagi baik. Makanannya bersih, suci dan halal.

Musik yang disajikan adalah hadroh, marawis, bersyair, dan menari ala sufi yang berputar-putar itu.

Percakapan yang terjadi juga yang baik, saling menasehati dan ingat mengingatkan.

Coba bayangkan pikiran liar sampai ke arah sana.

Hmmm...


Sumber: Tribunnews.com-Selasa, 18 Juni 2019, 07.52 WIB.

Belum sempat saya menggali informasi yang lebih mendalam tentang berita viral ini. Hanya melihat di media sosial yang selalu saya buka tiap hari dengan kata searchingberita hari ini di kolom pencarian ditambah dengan kemunculan di lapak Viral di salah satu stasiun TV Nasional.

Pagi ini saya sangat bersyukur bahwa Klub Malam Halal itu sudah Ditutup pada saat pertama dibuka.
Tepat pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2019.

Meskipun alasan penutupan itu adalah belum melakukan ijin usaha, ijin operasi.

Apapun itu, ini adalah suatu kabar baik dan positif, bagaimana pula selanjutnya yang terjadi jika Klub itu tetap jaya beroperasi?

Bukannya saya munafik atau sok suci.

Ingat jangan samakan yang lumpur dan berlian.

Jangan juga samakan yang halal dengan yang haram.

Jelas beda bung!

MasyaAllah.