• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sudan, Negara Yang Krisis Hingga Menuntut Pemerintahan Yang Jujur

fajraadhaAvatar border
TS
fajraadha
Sudan, Negara Yang Krisis Hingga Menuntut Pemerintahan Yang Jujur


Negara Sudan akhir - akhir ini menjadi perbincangan hangat di dunia internasional terutama dalam kasus kudeta presiden dan kekerasan yang dilakukan oleh militer negara Sudan.

Semua berawal dari krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Untuk melakukan penghematan maka presiden bashir melakukan hal yang membuat rakyat tidak suka, salah satu kebujakan yang sangat ditentang rakyat adalah pemotongan bantuan dari pemerintah terhadap bahan bakar minyak dan roti. Semula hanya protes agar kebijakan itu dicabut karena dianggap memberatkan rakyat, namun aksi terus berlanjut dan malah menjadi meluas hingga berujung rakyat ingin mengganti presiden dan pemerintah.

Rakyat Sudan bekerja sama dengan pihak militer dan meminta agar militer mengambil alih negara alias kudeta terhadap presiden hingga akhirnya presiden berhasil dikudeta.



Dalam setiap unjuk rasa yang dilakukan rakyat sipil terdapat pemimpin gerakan adalah wanita, yang dijuluki sebagai kandaka atau lebih dikenal sebagai ratu nubia. Dijuluki demikian karena wanita tersebut berorasi dengan yel - yel yang berisikan semangat dalam perjuangan

Ketika rakyat beranggapan bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik karena presiden bashir telah berhasil dijatuhkan, ternyata penderitaan masih terus berlanjut, kekuasaan yang kosong membuat banyak pihak yang ingin menguasai kekuasaan tersebut, dimulai dari dewan jenderal, oposisi hingga milisi islam.



Melihat keadaan yang menjadi tidak terkendali, rakyat Sudan melemparkan protes dan berunjuk rasa dengan tuntutan agar pemerintahan dan kekuasaan dikembalikan kepada sipil. Awalnya kerjasama antar rakyat sipil dan militer berjalan baik, dan melahirkan kesepakatan bahwa akan dibentuk pemerintahan baru yang lebih jujur dan adil selama tiga tahun.



Sayangnya pemimpin pihak militer Sudan membatalkan secara sepihak kesepakatan tersebut dengan sebuah kebijakan bahwa akan melaksanakan pemilu dalam kurun waktu sembilan bulan, hal ini menimbulkan protes dari rakyat sipil dan direspon oleh pihak militer dengan cara penyerangan demonstran hingga menyebabkan banyak rakyat sipil yang menjadi korban.



emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan

Tulisan : pemikiran TS
Gambar : google
referensi : ini
prayogi.tio
Ariwanas
jensud19
jensud19 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
7.7K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.