Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lebahmaduidAvatar border
TS
lebahmaduid
Ini Yang Dilakukan Polisi Antisipasi Pergerakan Massa dari Luar Jakarta
Ini Yang Dilakukan Polisi Antisipasi Pergerakan Massa dari Luar Jakarta

Menkopolhukam Wiranto sempat menyebut adanya pencegahan terhadap massa yang menuju ke Ibukota jelang sidang perdana sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi(MK), Jumat (14/6).

Terkait hal itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya melaksanakan giat razia dan imbauan di jalan umum hingga terminal.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi agar tidak ada giat mobilisasi massa.

Dedi menyebut giat razia itu dilakukan oleh Polda penyangga Ibukota dan yang berada di perbatasan Jakarta.
imbauan di jalan umum hingga terminal.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi agar tidak ada giat mobilisasi massa.

Dedi menyebut giat razia itu dilakukan oleh Polda penyangga Ibukota dan yang berada di perbatasan Jakarta.

"Itu dilaksanakan oleh polda-polda penyangga seperti Jabar, Banten dan perbatasan-perbatasan Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang," ujar Dedi, ketika dikonfirmasi, Jumat (14/6/2019).

"Melaksanakan giat razia-razia dan himbauan-himbauan di jalan-jalan umum, terminal-terminal dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk tidak ada giat mobilisasi massa," imbuhnya.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga mengimbau agar masyarakat mengikuti jalannya sidang dari media massa.

Meski demikian, Dedi mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima adanya informasi pergerakan dari daerah menuju Jakarta.

"Semua masy untuk tetap harus tunduk pada aturan hukum, karena PHPU adalah langkah konstitusional di MK bisa diikuti di media tanpa harus giat massa," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri menegaskan bahwa pengamanan sidang perdana sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) tak menggunakan senjata api dan peluru tajam, seperti di aksi 21-22 Mei lalu.


"Sama (seperti di aksi 21-22 Mei), anggota Polri dalam pengamanan di MK tidak dilengkapi oleh senjata api dan peluru tajam," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ketika dikonfirmasi, Jumat (14/6/2019).

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan para personel Korps Bhayangkara hanya dibekali gas air mata dan tameng. Selain itu disiagakan pula kendaraan water canon untuk mendukung mereka.

"Hanya tameng, gas air mata dan kendaraan water canon," ucapnya.

Sementara itu, terkait pola pengamanan di sekitar kawasan MK, Dedi mengungkap akan dibagi menjadi empat ring.

Ring pertama yakni pengamanan di dalam gedung, ring kedua berada di sekitar gedung.

Sementara ring ketiga di halaman parkir dan ring keempat adalah pengamanan di jalan raya serta rekayasa arus lalu lintas.

Jenderal bintang satu itu juga memaparkan pihaknya akan tetap melakukan pendekatan persuasif terhadap massa yang berunjuk rasa di sekitar MK.

"Pendekatan tetap soft approach apabila memang ada demo di depan MK," tandasnya.



Sumber
Diubah oleh lebahmaduid 14-06-2019 07:33
ceuhetty
darmawati040
darmawati040 dan ceuhetty memberi reputasi
2
1.5K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.