Baru - baru ini ada salah satu kabar perihal pemberian diskon terhadap salah satu transportasi online khususnya Ojek Online yang akan diturunkan argo tarifnya.

Tetapi hal tersebut ternyata tidak benar adanya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan atau (KEMENHUB) membantah anggapan rencana penerbitan terkait pemberian diskon pada jasa transportasi online khususnya pada Ojek Online.

Rencana kebijakan yang dibuat ternyata bukan bertujuan untuk melarang adanya pemberian diskon tarif untuk pengguna Ojek Online, diskon masih bisa diberikan tetapi tetapi ada batasan - batasan seperti halnya batasan harga dan juga batasan waktunya.

Kemenhub juga berencana akan melibatkan semua pihak termasuk kepada Asosiasi Driver Online dalam masalah menentukan tarif dan telah mengevaluasi aturan baru yang diterapkan mengenai tarif online yang sudah diimplementasikan di 5 kota - kota besar.

Sejak 1 Mei 2019 kemarin, Pemerintah sudah menetapkan tarif baru yang sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 347 Tahun 2019. Didalamnya, pemberlakuan tarid batas bawah dan juga atas sudah dibagi menjadi 3 zona yang berbeda.

5 Kota besar yang sudah mulai efektif diberlakukan seperti JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan juga Makassar. Dari hasil evaluasi dan uji coba penerapan tadi sudah terhitung bisa memberikan penghasilan yang lebih kepada pengemudi sehingga dengan adanya aturan tersebut kedepannya tidak berdampak kepada pengguna yang beralih mode transportasinya meskipun ongkosnya melambung tinggi sekalipun.

Kemenhub juga mengungkapkan jika pengaturan mengenai promo dan juga diskon yang diberikan oleh aplikator memang perlu dilakukan sehingga tidak akan adanya perang harga antar aplikator lainnya juga.

Maka dari itu, tidak tahu persis jumlah total penurunan penumpang ojek online, tetapi jika dilihat kondisinya saat ini, dipastikan penurunannya masih sama dengan periode pada tahun yang lalu.

Foto : Google
Sumber Artikel : Liputan6.com