Hallo gansis, Assalamualaikum Wr. Wb.
Mumpung masih dalam suasana hari raya ane mau mengucapkan minal aidzin wal faizin bagi gansis warga Kaskus.
Setelah hampir 1 dekade hidup dalam dunia per-Kaskus-an sebagai silent rider, izinkan kali ini ane membagikan sebuah kisah yang mungkin semua orang juga mengalami, namun cerita ini ane ceritakan dengan versi ane. Langsung saja masuk awal cerita ya gan.
Quote:
7 Syawal 1440H - 11 Juni 2019
Ramadhan baru saja pergi, kebahagian hari raya iedhul Fitri dan riuh anak anak kecil dari keluarga jauh yang berpulang ke kampung halaman masih terdengar. Juga para orang tua mereka yang saling berbagi cerita kehidupan di perantauan.
Yah inilah yang aku rasakan sekarang saat berada di kampung halaman. Perkenalkan, aku seorang mahasiswa teknik di sebuah perguruan tinggi di Surabaya dan berasal dari sebuah kota kecil pinggiran Surabaya.
Ku mulai menulis kisah diriku malam ini, karena esok keluarga dan sahabat yang berkumpul akan kembali ke tempat peraduan mereka mencari kehidupan.
Apalah arti sebuah kisah tanpa ada hal yang perlu di kisahkan, mungkin kisah ini akan menarik jika pembaca adalah seorang yang memiliki pribadi melankolis-perfeksionis seperti ane. Atau sebagai tinjauan seorang yang sedang berkecimpung dengan urusan psikologis.
Namun untuk kenyamanan pribadi ane, mohon untuk tidak mengekspose identitas, tokoh-tokoh dan lokasi yang ada dalam cerita ini. Silahkan diambil sebagai pelajaran jika ada hal baik yang bisa di ambil.
Pun dengan jalan cerita akan bergaya seorang melankolis seperti sedikit awal di atas dan merupakan gaya ane bercerita sehingga mohon maaf untuk pembaca yang tidak suka cerita yang terkesan berlebihan dalam hal kecil, karena hal hal kecil adalah hal besar bagi pribadi seorang perfeksionis.
Toko saya dalam cerita ini adalah sedikit penggambaran bagaimana seorang melankolis menjalankan kehidupannya.
Dalam cerita ini, ane menggunakan kata ganti orang pertama dengan ane, saya, aku atau gw. Dan mungkin agak mengganggu dengan sedikit norma adab.
Spoiler for Melankolis:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melankolis bisa diartikan sebagai dalam keadaan pembawaan lamban, pendiam, murung, sayu, sedih, atau muram. Melankolis bisa berasal dari sifat asli seseorang maupun pengaruh dari lingkungam. Melankolis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu melanchole, yang berarti empedu hitam.
Berkaitan dengan melankolis, ada empat teori yang paling populer mengenai macam-macam kepribadian. Teori ini dikembangkan oleh Hipocrates dan Galenus, dan mencangkup empat tipe kepribadian pada manusia, salah satunya melankolis. Sementara, tiga tipe kepribadian lainnya adalah plegmatis, sanguinis, dan koleris.
Orang dengan tipe kepribadian melankolis umumnya memiliki sifat sensitif, romantis, dan teratur yang dominan. Si melankolis ini cenderung memiliki rasa empati yang tinggi. Ketika ada teman yang tertimpa masalah, tidak jarang si melankolis akan menjadi orang pertama yang merasakannya dan menjadi pendengar yang baik.
Selain itu, para melankolis juga seorang pengamat dan pendengar yang baik. Walaupun mereka cenderung pendiam, tetapi bukan berarti mereka acuh akan sekitarnya. Mereka dapat menganalisis hal-hal di sekelilingnya. Sebagai seorang pengamat, mereka menyimpulkan segala hal yang mereka lihat, dengar, dan rasakan sesuai definisi.
Namun, meski mereka teliti dalam mengamati, mendengar, dan menganalisis, terkadang sifat kehati-hatian mereka tersebut membuat mereka menjadi lambat dalam bertindak dan mengambil keputusan. Karena mereka membutuhkan waktu lebih lama dalam berfikir. Meski di lain sisi, tujuan mereka baik, yaitu untuk mendapatkan yang terbaik dan mencapai kesempurnaan.
Orang melankolis juga seorang pencinta keindahan. Karena itu, mereka akrab dengan seni dan otak kanan mereka lebih mendominasi daripada otak kiri mereka. Namun, hal ini bukan berarti para seniman pasti memiliki karakter melankolis dan para ilmuwan tidak berkarakter melankolis. Salah satu kesenian yang kebanyakan digeluti si melankolis adalah sastra atau dunia tulisan. Sangat mudah untuk mengetahui karya para melankolis ini karena biasanya tulisa mereka sangat menyentuh dan cenderung pesimis.
Namun dengan rasa peka yang tinggi, orang melankolis dapat menjadi pribadi yang berbahaya. Untuk tingkat rendah, mereka dapat dikategorikan sebagai orang yang tidak suka disebut salah. Itu karena mereka selalu hati-hati dalam berencana dan bertindak. Jadi, jika mereka dibilang bersalah, mereka sangat tidak suka. Dan, untuk kategori yang besar, mereka adalah pendendam sejati.
Selain perfeksionis, tokoh aku juga merupakan pribadi yang perfeksionis, artinya semuanya harus sempurna. dan aku mengalami perwatakan melankolis dan perfeksionis dengan sangat ekstrem.