Memang garis tangan orang gak ada yang bisa tau akan seperti apa dan bagaimana bisa; terpuruk, survive atau bahkan bisa beyond success 

Sebagai wanita yang tidak muda lagi, aku mejalani semuanya dengan sendiri walau kadang ditemani anak lanang yg sudah punya karir bagus di negeri orang. Sejak aku memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kehidupan pernikahan dengan mantan suami, aku justru lebih punya "keberuntungan" yang boleh dibilang luar biasa. Memulai usaha rumahan yang waktu awalnya nangis darah sampai saat ini semua usaha ku, boleh dibilang berjalan melebihi harapan. Dari kondisi keuangan yang morat marit, sekarang aku seperti merasa berkecukupan

Namun dari semua itu, ada hal-hal yang terkadang mengganggu kehidupan keseharianku sis, antara lain; aku sedang memikirkan kelanjutan usahaku di depan nanti sementara cah lanangku sepertinya kurang berminat menggeluti apa yang aku bangun dari awal. Dia lebih memilih mengejar karir hingga ke top level ditambah dia sudah sounding akan meminang pacar nya. hal lainnya yang jd concern aku, adalah orang kepercayaan yg sekarang membantu mengelola usaha tiap aku berhalangan akibat sakit atau sekedar ingin istirahat seminggu - dua minggu, sering terganggu oleh sang suami yang terlihat tidak mandiri dalam hal rumah tangga. Sementara disisi lain; aku sesekali ingin memiliki "me time" dimana aku bisa sedikit punya waktu sekedar ngobrol. Karena terus terang didalam kesaharian aku menjalankan usaha, hampir tidak pernah bisa lepas plong buat wara wiri buat ngopi, nongkrong smbil ngobrol.

Belum lama aku mengenal seorang pria yang setelah kenal baik, kok dia bisa membuat aku begitu nyaman dan bs memperlakukan aku seperti wanita yang memang seharusnya diperlakukan, ini bukan soal materi ya sis tapi aku merasakan sentuhan yang berbeda dalam setiap kali dia ada dekat sama aku. Sementaraaaaaa dia ini ada yang memiliki tapi bukan dalam ikatan pernikahan atau pacaran. Dia sendiri yang mengakui hal itu. Jujur sewaktu dulu aku punya pacar sampai aku berpacaran dgn mantan suami lalu bercerai, baru dia yang bisa mengisi setiap celah perasaan ku.

Aku gamang, aku bingung, aku sayang dan ingin memiliki dia tapi aku juga gak mau usahaku terganggu oleh hal2 pribadi dan keputusanku. Aku sudah dapat masukan2 yang baik dari para sahabat tapi belum ada yang bisa benar2 membuat aku yakin akan solusi itu. 26 Tahun aku menjadi single mom, membangun usaha, diganggu para lelaki yang hanya mengedepankan ego nya, dan laln2 lah. Aku hanya berfikir usahaku tetap berjalan dan makin berkembang lagi tapi disaat seperti ini, aku ternyata membutuhkan sentuhan seseorang yang mau berbagi dan menjadi tempat aku melepaskan lelah dalam pelukannya. Aku sangat sayang sama dia, dan diapun sepertinya jg mulai ada percikan-percikan perasaan yang sama. 

Kelihatan nya permasalahan yang gak perlu solusi cerdas kaaannnn  tapi aku cuma pingin aja bisa menyerap aspirasi atau saran dari sistah-sistah disini.  Maaf untuk pada agan2 broh semua, bukan diskriminasi yah, tapi saya lebih percaya dengan perasaan wanita.