n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Tolak Anies Bangun Rusun, Korban Kebakaran Kampung Bandan Lakukan Ini


Tolak Anies Bangun Rusun, Korban Kebakaran Kampung Bandan Lakukan Ini

Apa yang dilakukan korban kebakaran Kampung Bandan pasca tolak Anies bangun rusun?

Suara.ComPuluhan rumah semi permanen terlihat mulai dibangun kembali oleh warga pasca kebakaran yang menghanguskan 3 RT di Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara, 11 Mei 2019 lalu. Mereka menolak rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta yang ingin membangun rumah susun disini.

Salah satu warga, Muhammad Efendi mengatakan alasannya membangun kembali rumahnya karena enggan kampungnya dibangun rumah susun karena tidak akan bisa memiliki hak milik bangunan dan akan dibebani pembayaran rusun per bulan.

"Saya sih seperti pengen seperti dulu lagi, kalau rusun mah yang udah-udah yang ada kita jadi enggak mampu, kayak temen saya tuh di Cilincing, rusunawa enggak bisa hak milik, hak guna doang, kayak ngekos, kita dibebani apa-apa saja, uang keamanan lah kebersihan lah," kata Effendi kepada Suara.com, Kamis (6/6/2019).

Rencananya, pria 37 tahun asal Brebes itu akan membangun kembali rumahnya dengan menggunakan sisa uang tabungan yang seharusnya digunakan untuk mudik bersama istri dan 3 anaknya pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Effendi juga memanfaatkan sisa-sisa puing rumahnya yang masih bisa dipakai untuk membangun rumah seperti dua dinding rumahnya yang tersisa.

"Ya bangun kayak dulu lagi, sesuai kekuatan uangnya, ya kuatnya paling lantai 2, ini saja alhamdullilah masih bisa dipakai, kanan kirinya masih kokoh dindingnya, coba kalau enggak, aduuh, udah semua terbakar," ungkapnya.

Seperti diketahui, Efendi menjadi salah satu dari 400 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran di RT 11, 12, dan 13 RW 05 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/5/2019) siang. Sebanyak 450 bangunan semipermanen dilaporkan hangus dilahap si jago merah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan membangun kembali Kampung Badan, Jakarta Utara dengan membangun rumah susun, namun hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut terkait rencana itu, bahkan warga mulai membangun kembali hunian semi permanen.
sumber

==============

KOMEN TS:

Seumur-umur ngaskus, baru kali ini bikin trit dari 'berita hoax'. Mau tau dimana 'hoax' nya? Siapa yang menyebar 'hoax'?

Begini.
Sejak era Anies, gak ada lagi yang namanya rumah susun. Stop! Jangan sebut-sebut nama itu. Alergi! Itu produk 'Gubernur Kolonial Penindas Pribumi'.
'Gubernur Millenial Pembela Pribumi' lebih suka menyebutnya Rumah Lapis. Catat itu. Terserah mau dilapis apa. Dilapis harapan, dilapis doa, dilapis impian, intinya sabar. Dan kesabaran masyarakat DKI Jakarta harus tak terbatas. Seperti Samudera? Oh, Samudera masih punya batas. Langit? Langit mentok di langit ke 7, selebihnya hanya Allah Yang Maha Tahu. Lantas seperti apa kesabaran yang harus dimiliki masyarakat Jakarta? Ya itu tadi, hanya Allah Yang Maha Tahu.

Entah warga korban kebakaran itu yang salah menterjemahkan perkataan Anies, atau wartawan sumber berita ini yang salah tafsir perkataan Anies, atau Anies sendiri yang keseleo lidah.

Rumah susun bisa dibangun diatas tanah Pemda. Bukan tanah pribadi yang punya sertifikat. Dan jangan bermimpi untuk memperoleh jatah rumah susun sekarang ini, terutama bagi warga Jakarta yang belum memiliki rumah, sebab tahun 2018, 8 rumah susun senilai 1,7 untuk masyarakat Jakarta dibatalkan dengan berbagai alasan.

Anies sendiri mengatakan seperti dalam berita yang dimuat di Kompas.com :

"Karena kita tinggal di kota dengan penduduk yang amat padat, maka itu ke depan membangunnya rumah susun. Di sisi lain, rumah susun adalah suatu masalah yang tidak punya landasan hukum yang baik pengelolaannya," ujar Anies.

Memgerti susunan kalimat Anies yang diatas itu? Belum? Baca lagi. Belum? Sama. Gw juga gak ngerti, tapi cuma kalimat pertama. Sementara kalimat kedua, intinya adalah Rumah susun = masalah.

Tapi tenang. Anies telah mengundang siapapun juga untuk datang ke Jakarta, berapapapun jumlahnya. Mau 100 ribu, mau 1 juta, Jakarta welcome. Karena Jakarta milik rakyat. Anies juga berjanji menyediakan lapangan pekerjaan. Jadi bagi siapapun juga yang gak punya skill, lapangan kerja siap. Ada lahan kosong. Ada pinggir jalan. Ada terminal. Ada trotoar. Ada kawasan kumuh. Ada dunia malam. Manfaatkan sebaik-baiknya. Begitulah kira-kira.

Soal kendaraan? Tenang. Bawa ke Jakarta. Jakarta masih mampu menampung polusi. Tidak punya? Kredit! Anies bilang, Jakarta milik rakyat. Jalan-jalan di Jakarta ini semua terbuka bagi kendaraan. Harus adil! Motor dan mobil semua punya hak untuk melalui jalan dimanapun di Jakarta ini, kecuali di Kemang yang nantinya ada larangan. Hehehe...

Soal tanah? Tenang. Jakarta milik rakyat. Jangan bingung gak punya tanah. Ada pinggir kali. Ada pinggir rel kereta. Ada lahan negara. Ada kolong fly over. Manfaatkan! Itu tanah rakyat. Jakarta itu kaya raya. Kampung Akuarium aja diobral koq. Bebas!

Jadi, Jakarta itu milik rakyat seluruh Indonesia. Gak boleh lagi ada yang mengklaim. Pribumi? Penduduk asli? Siapa eluh?????

Intinya Keberpihakan.
Ayo ambil kesempatan.
Kapan lagi dimodalin.
Dikasih tempat.
Dikasih modal.
Dicariin pembeli.
Dikimpoiin massal.
Dibebasin naik bis diatas atap.
Dibebasin tinggal dipinggir kali tanpa takut digusur.
Diobatin sampai sembuh kalau elu demo rusuh.

APBD masih banyak. Bukan duit gue ini.
Yang penting gue dapat WTP.
Dan itu adalah prestasi.

emoticon-Tai




Diubah oleh KASKUS.HQ 07-06-2019 10:47
adilaoktora
mubafirs
setankolor08
setankolor08 dan 86 lainnya memberi reputasi
83
12.6K
184
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.