methadone.500mgAvatar border
TS
methadone.500mg
Ekonomi Negara-Negara Asia Akan Gulingkan Dominasi Amerika di Dunia
Ketika perspektif yang mengutamakan kepentingan dalam negeri (inward-looking) Amerika Serikat semakin meningkat, Asia semakin bersedia untuk meningkatkan aliansi internasionalnya yang secara tidak langsung dapat menggulingkan dominasi Amerika di dunia. Fakta ini menegaskan telah terjadi perubahan signifikan dalam kekuasaan dan pengaruh global yang semakin bergerak ke Timur. Sebuah laporan terbaru oleh Standard Chartered memperkirakan bahwa ekonomi Asia akan tumbuh secara substansial selama 10 tahun ke depan, mengambil tujuh dari 10 tempat teratas dalam daftar ekonomi terbesar dunia tahun 2030.

Beberapa pekan terakhir telah menjadi tonggak sejarah yang sangat penting di Jepang. Usai pengunduran diri Kaisar Akihito akhir bulan April 2019 setelah naik Tahta Krisan tahun 1989, ia digantikan oleh putra tertuanya, Kaisar Naruhito, yang menjadi kaisar ke-126 Jepang dan memimpin negara itu di sebuah era baru.
Akihito dianggap sebagai kaisar perintis yang mendesak Jepang untuk terbuka kepada dunia luar. Pada upacara yang menandai 30 tahun masa pemerintahannya awal tahun 2019, ia menyoroti pentingnya globalisasi dengan menyatakan bahwa, “Karena dunia telah mengalami globalisasi, saya pikir kita sekarang dituntut untuk lebih terbuka kepada dunia luar, membangun posisi kita sendiri dengan kebijaksanaan dan membangun hubungan dengan negara lain secara tulus.”
Naruhito akan mengikuti jejak ayahnya sebagai kaisar pro-globalisasi. Sikap ini konsisten dengan pidato yang dibacakan tahun 2018 oleh seorang pemimpin Asia yang sangat berpengaruh, Presiden China Xi Jinping, yang mengatakan bahwa, “Menutup diri dan mengecualikan pihak lain bukanlah pilihan yang tepat. China tidak akan menutup pintu ke dunia luar tetapi justru membuka lebih banyak pintu. Kami akan memastikan hasil pembangunan dibagikan secara merata.”
Pendekatan internasional dan berpikiran terbuka oleh negara besar di Asia ini sangat berbeda dengan pendekatan yang ditunjukkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump sangat anti-globalisasi, sementara kebijakan proteksionisnya semakin meningkat.
Ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut, Trump memperingatkan bahwa tarif barang senilai $200 miliar akan ditingkatkan menjadi 25 persen dari 10 persen. Langkah itu membatalkan keputusan yang diambil bulan Februari 2019 untuk mempertahankan tarif 10 persen sebagai hasil dari kemajuan yang dibuat dalam negosiasi antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Sebagai hasil dari peringatan terbaru Trump, pasar keuangan global, yang telah meramalkan bahwa kesepakatan perdagangan akan tercapai, kian terpuruk. Ekuitas berjangka Amerika Serikat turun lebih dari 2 persen, sementara saham di seluruh Asia menurun dengan indeks utama China turun sebesar 5 persen.
Ketika perspektif yang mengutamakan kepentingan dalam negeri (inward-looking) oleh Amerika Serikat semakin meningkat, ditambah dengan kesediaan Asia untuk meningkatkan aliansi internasional, dapat dikatakan bahwa perubahan signifikan dalam kekuasaan dan pengaruh global tentu saja bergerak ke arah timur.
Selama lebih dari seabad, Amerika Serikat telah menjadi ekonomi terbesar di dunia, meningkat menjadi US$ 20,4 triliun tahun 2018. Namun, selama dekade terakhir, pengaruh ekonomi China telah berkembang. Sebuah laporan terbaru oleh Standard Chartered memperkirakan bahwa ekonomi Asia akan tumbuh secara substansial selama 10 tahun ke depan, mengambil tujuh dari 10 tempat teratas dalam daftar ekonomi terbesar dunia tahun 2030.
Laporan itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa China dapat mengambil alih dari Amerika Serikat di posisi atas pada awal tahun 2020, ketika para analis menyurvei paritas daya beli (PPP), nilai tukar mata uang, dan kebijakan pendapatan domestik bruto nominal berbagai negara.
Para peneliti laporan itu menyatakan bahwa Asia akan mengalami pertumbuhan ekonomi besar ketika output ekonomi mulai sesuai dengan ukuran populasi. “Prakiraan pertumbuhan jangka panjang kita didukung oleh satu prinsip utama: Bagian negara dari PDB dunia pada akhirnya harus menyatu dengan bagian mereka dari populasi dunia, didorong oleh konvergensi PDB per kapita antara ekonomi maju dan berkembang,” menurut laporan itu.

https://www.matamatapolitik.com/opin...rika-di-dunia/

rezz07
sebelahblog
anasabila
anasabila dan 19 lainnya memberi reputasi
18
5.3K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.