Gegap gempita suasana hari raya. Rona ceria terpancar di setiap insan. Hari kemenangan telah menyapa indah, seindah arunika di pagi hari. Suara takbir bersahutan menggema di seluruh penjuru. Laku lampah dan tutur kata yang mengoyak kalbu melebur saat tangan saling berpaut.

Ijinkan saya mengucap Minal aidzin walfaidzin. Jika ada kata, tulisan atau komentar yang menyakitkan agan dan sista. Mohon dimaafkan di hari nan fitri.


Setelah selesai melaksanakan shalat idul fitri dan bersalam-salaman dengan saudara dan tetangga. Kami sekeluarga mudik ke rumah orang tua suami di Serang-Banten.

Perjalanan dimulai pukul 09.00 pagi. Jalanan nampak ramai lancar. Mudik dengan membawa dua anak dan satu balita membuat kami ekstra hati-hati. Kami memilih jalur tol cipularang untuk menghindari kemacetan.


Dimulai dari persiapan mudik pada malam harinya. Beberapa barang bawaan yang wajib dibawa diantaranya:

1. Pakaian secukupnya.
Inget ya gaes, kita itu mudik bukan pindahan. Bawalah baju secukupnya. Hitung berapa hari kita akan di kampung halaman. Sesuaikan dengan jumlah baju yang akan kita bawa.

2. Perlengkapan mandi.
Bawalah perlengkapan mandi, agar memudahkan kita ketika akan membersihkan diri di kampung halaman. Handuk, sikat gigi, pasta gigi dan sabun mandi wajib kita bawa. Jangan sampai kita memakai perlengkapan mandi milik orang lain yang belum jelas kebersihannya.

3. Obat-obatan.
Apalagi ketika mudik membawa anak-anak. Obat-obatan adalah salah satu yang terpenting untuk dibawa. Obat penurun panas, batuk pilek dan plester bisa kita bawa di tas kecil.

4. Ponsel atau handphone.
Benda ini sangat penting untuk alat komunikasi dan petunjuk arah jika kita tidak hafal jalan atau tersesat.

5.charger hp.
Kita nggak mau kan ponsel kita habis baterai dan tidak bisa ngecas karena lupa bawa charger. Bawa charger di tas kecil agar mudah dicari ketika dibutuhkan.

6. Dompet.
Ini yang paling penting ya gaes. Semua aktivitas mudik kita akan terhenti saat tidak ada dompet.

7. Jangan lupa matikan semua alat elektronik untuk menghindari kerusakan atau kebakaran.

8. Periksa kendaraan yang akan kita gunakan. Usahakan disevis dahulu sebelum mudik.

9. Kunci pintu dan jendela.
10. Lapor keamanan setempat sebelum mudik, agar rumah yang kita tinggalkan aman dari pencurian.

Itulah beberapa persiapan yang wajib dilakukan sebelum mudik. Perjalanan mudik lebih asik dan tenang.

Seperti biasanya, mudik ke serang lancar dan tanpa banyak hambatan. Di mana kebanyakan orang mudik meninggalkan Jakarta menuju arah Jawa, Bandung dan kota lainnya, sedangkan kita malah mudik ke arah Jakarta melawan arus.


Hanya ada beberapa titik kemacetan di area tol Bekasi sampai Jakarta yang tidak terlalu lama. Suasana hangat menyelimuti kami sepanjang jalan. Alunan lagu pop pilihan mengiringi dan menambah asyik perjalanan mudik.


Istirahat di salah satu rest area untuk sekedar melepas lelah dan menunaikan ibadah shalat dzuhur. Rest area yang kami singgahi pun tidak sepadat suasana mudik tahun lalu. Hanya ramai saja.

Hanya butuh waktu 4 jam perjalanan, dari Bandung ke Serang. Selepas shalat dzuhur, kami telah sampai di tempat tujuan.

Suasana haru menyelimuti kedatangan kami di rumah orang tua suami. Berkumpul bersama keluarga saat mudik adalah hal langka dan menyenangkan.

Semburat senja merona di cakrawala. Setelah melepas rindu, kami bergegas ziarah ke makam orang tua mertua.


Mudik adalah tradisi setahun sekali yang dinanti sebagian besar umat islam. Ajang mempererat silaturahmi dan saling memaafkan ini harus tetap terjaga hingga ke generasi selanjutnya.

Sekian pengalaman mudik tahun ini. Terimakasih.

Pic: dokumentasi pribadi