Seksi Humas dan Media Center Presidium Alumni 212, Habib Novel Bamukmin | AKURAcumarief Munandar

AKURAT.CO, Anggota senior Lembaga Dakwah Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) mengatakan bahwa perempuan yang mengalami datang bulan saat Hari Raya atau , dianjurkan tetap datang ke pekarangan masjid.
"Khusus perempuan yang haid, atau wanita yang sedang nifas ketika Hari Raya , dianjurkan sama-sama hadir bersama-sama di antara keluarga, di saf perempuan, dimana bersama keluarganya bisa kumpul saat salat ," kata Habib Novel kepada AKURAT.CO, Senin (3/6/2019).
Maka dari itu kata Habib Novel, sebenarnya yang dianjurkan Rasulullah yakni diadakan di lapangan atau pekarangan luas, supaya perempuan yang mengalami datang bulan tetap bisa ikut beribadah, meski hanya mendengar khutbah.
"Di saat yang lain salat, dia bisa berzikir dalam hati," tuturnya.
Selain itu, Habib Novel juga mengatakan kalau perempuan yang datang bulan dan hadir di tengah jemaah sedang salat, tetap diwajibkan menutup aurat.
"Iyalah harus pakai mukena yang rapih. Tutup aurat wajib supaya bisa menghidupkan siar , dia tutup aurat dan menghadap ke kiblat. Abis salat, mendengarkan khutbah , disitu dengerin. Bedanya dia tidak salat dan tidak wudu," jelasnya.
"Pakai sajadah pun boleh, asal dia bisa menjaga darahnya dan tidak mengotori sajadah," tambah dia.
Namun kata Habib Novel, anjuran ini sunah. Sehingga jika dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak apa-apa.
"Nggak dosa tapi dianjurkan. Tapi ini kan sunah yang sangat dianjurkan. Mungkin kalau perempuan tidak hadir, dia memilih untuk membersihkan rumahnya," tutupnya.[]


http://id.opr.news/5a47dcc28916dde1_id