n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Anies Klaim Harga Bawang Putih Jakarta Termurah dari Daerah Lain, Benarkah?


Anies Klaim Harga Bawang Putih Jakarta Termurah dari Daerah Lain, Benarkah?

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan harga bawang putih yang saat ini meroket juga tak terlalu berpengaruh di pasar - pasar Jakarta.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H masih stabil. Menurutnyam tak lonjakan harga bahan pokok pada Lebaran tahun ini.

Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya sudah menyiapkan stok yang melebihi kebutuhan masyarakat Jakarta sehingga suplai ke masyarakat tetap terjamin.

"Jadi stok kita melebihi dari kebutuhan. Jadi seluruh kebutuhan pokok kita terjamin, aman, dan dengan supplynya aman maka harganya menjadi terjaga," kata Anies saat ditemui di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (3/6/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan harga bawang putih yang saat ini meroket juga tak terlalu berpengaruh di pasar - pasar Jakarta.

Menurut Anies, harga bawang putih di Ibu kota telah menurun dari Rp 64.660 per kg di awal ramadan kemarin menjadi Rp 43.553 per kg hingga 3 Juni 2019. Harga ini diklaimnya lebih rendah dibanding provinsi lain.

"Bahkan bawang putih di berbagai daerah masih mahal, di Jakarta harganya sudah murah. Murah artinya supplynya aman," tuturnya.

Namun, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 31 Mei 2019 harga rata-rata bawang putih per kilogramnya berada di angka Rp 55.000, di atas provinsi-provinsi lain seperti Banten dan Jawa Barat, di mana harga rata-rata bawang putih masing-masing hanya mencapai Rp 39.350 dan Rp39.550 per kilogram.
sumber

==========

Impor bawang putih, dari Tiongkok.
Ini 2 hal yang sangat dibenci oleh para pendengki Pemerintah, termasuk pendukung Anies. Ditambah lagi dengan harga yang tidak stabil dan cenderung tinggi. Ini juga yang banyak dikritisi oleh banyak pendengki (bukan pengkritik), karena pada dasarnya kelangkaan barang ditengah kebutuhan yang besar dalam suatu waktu bisa menaikkan harga. Itulah hukum permintaan.

Lalu kalau sudah impor, dari Tiongkok juga, tapi harga tetap lebih tinggi dari wilayah lain, siapa yang menikmati keuntungan dari impor tersebut? Dari mana laporan tersebut?

Bersyukurnya, dipenghujung pemerintahan Jokowi yang pertama ini, menutup Ramadhan dan menjelang Iedul Fitri, tak terdengar gejolak besar kenaikan harga. Tak terdengar kisruh soal Mudik. Lantas apakah para pendengki pemerintah ini ikut bersyukur? Mungkin. Tapi dengan senyum malu, dan mengiyakan dalam hati, meskipun mungkin juga yang keluar dari mulutnya tetaplah hujatan. Itulah ciri-ciri orang munafik.

Pemimpin bertepuk dada atas klaim yang nyata-nyata tiada, apa namanya?

Maklum, masih magang.

Tapi pernah ada 1 warga Kaskus BP ini bilang, kalau hanya mencari-cari kesalahan seorang Anies, pasti yang ada hanyalah kesalahan. Yang jadi masalah, sulit mencari kelebihan Anies kecuali pandai menata kata. Itu intinya.

comrade.frias
edv039
lontongbesar
lontongbesar dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.6K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.