Setiap orang pasti tak asing lagi dengan aplikasi BBM atau Blackberry Messenger, sejak kemunculannya bersama dengan hp Blackberry tentu disambut hangat oleh banyak kalangan dan digunakan banyak orang. Hanya saja kejayaan bbm ini seakan menurun seiring datangnya smartphone android. Sempat kembali eksis saat aplikasi bbm dibuat dalam untuk platform android dan IOS di tahun 2013 namun nyatanya dalam perkembangannya kalah saing dengan aplikasi sejenis seperti whatsapp.


Pada tahun 2016 Emtek selaku perusahaan media dan konten terbesar di indonesia membangun mitra dengan perusahaan Blackberry dalam upaya kerjasama jangka panjang. Kerjasama tersebut berupa investasi Emtek dalam pengembangan fitur-fitur di BBM yang bisa membuat banyak pengguna tertarik untuk menggunakan BBM baik itu pengguna BBM sebelumnya maupun pengguna BBM baru. Namun ternyata percobaan untuk membangkitkan BBM kembali berjaya gagal setelah tiga tahun berjalan. Proyek aplikasi BBM yang sudah berjalan dari tahun 2005 ini harus terhenti langkahnya di tahun 2019.

Aplikasi yang telah memberikan banyak kenangan kepada banyak orang ini akhirnya pamitan di bulan April 2019 lewat situs resminya dan menghentikan operasinya di 31 Mei 2019. Usut demi usut ternyata aplikasi BBM ini kalah saing dengan aplikasi sejenis. Lewat pernyataannya, aplikasi BBM sebelumnya di inovasikan sedemikian rupa dengan bukan hanya sekedar sebagai aplikasi chat dan berkirim cerita semata namun juga menikmati berbagai konten dan pembayaran tagihan. Namun ternyata setelah berbagai upaya dilakukan masih tetap saja kalah saing dimana pengguna lama beralih ke platform lain dan pengguna baru susah untuk di dapat. Meskipun pihak BBM merasa berat hati untuk berpisah dengan pengguna setianya, aplikasi yang diunduh diunduh dan dipasang sebanyak 100 juta orang lewat berbagai platform baik lewat android, IoS dan windows pada akhirnya harus mengucap selamat tinggal pada penggunanya selama ini.

Banyak sekali kenangan indah di BBM, setiap orang pasti akan bernostalgia dengan bbm mulai dari broadcast pesan, ping dan keseruan di BBM lainnya. Lantas apakah ini akhir sepenuhnya dari BBM? Tentu saja tidak, karena dari pihak pembuat BBM sendiri meluncurkan aplikasi penggantinya yaitu BBM Enterprise atau disebut dengan BBMe. BBMe memang tak jauh berbeda dengan pendahulunya namun yang pasti ada perbedaan dengan generasi sebelumnya. BBMe sendiri merupakan platform pengiriman pesan terenkripsi end to end untuk keperluan percakapan pribadi dan juga kebutuhan perusahaan atau bisnis. Fitur yang disediakan berupa layanan percakapan pribadi, panggilan suara atau video serta grup chat yang aman. Aplikasi BBMe ini lebih mengedepankan privasi penggunanya sendiri dimana saat ini masalah privasi pengguna aplikasi merupakan problema para penguna aplikasi dimana masalah kebocoran data aplikasi sedang marak.


Aplikasi BBMe ini bisa dinikmati secara gratis selama setahun pertama, setelah itu pelanggan akan dikenakan biaya berlangganan selama enam bulan sebesar $ 2,49 atau sekitar Rp 35.000, hal ini mengingatkan pada aplikasi Whatsapp dulu dimana satu tahun penggunaan gratis dan setahun setelahnya harus bayar. BBMe juga tidak memonetisasi data sehingga layanan yang ada tidak meminta nomor telepon, menyarankan kontak ke pengguna, tidak melacak lokasi pengguna hingga atau mengetahui konten yang dikirim ke pengguna lainnya dan hanya membutuhkan alamat email untuk mendaftar. Aplikasi BBMe ini sudah tersedia di Google Playstore untuk platform android dan untuk di platform lain menyusul untuk dibuat. Dengan hadirnya aplikasi BBMe sebagai pengganti aplikasi BBM ini tentu bisa menjadi pengobat kerinduan bagi pengguna BBM, lantas apakah keberadaan BBMe ini bisa bertahan dan juga bersaing dengan aplikasi serupa? Menarik untuk kita tunggu perkembangannya. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.


Sumber :
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber gambar via google images