LAMA jadi duda, Samijo, 37, benar-benar haus asmara. Gadis ABG kenalannya di medsos, Susmirah, 14, dibawa kabur dari Purworejo ke Sleman (DIY). Di rumahnya digauli berulangkali baru dinikah siri. Sebulan kemudian menghilangnya ABG itu terlacak, tentu saja keluarganya di Ngombol mencak-mencak dan lapor polisi.

Hidup menduda memang tidak enak. Ibarat rokok, jika belum tahu nikmatnya rokok, seumur hidup tak kenal tembakau ya nggak masalah. Tapi bagi yang sudah ketagihan rokok, dua jam nggak ketemu tembakau lintingan, mulut jadi asem. Begitu pula si duda, biasa seminggu minimal 2 kali menjalankan “sunah rosul” kok mendadak ngaplo (bengong), tentu jadi salah tingkah bin blingsatan.

Samijo warga Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman (DIY), juga seperti itu. Sejak menduda dua tahun lalu, dia terpaksa menyarungkan “pedang” miliknya. Padahal ketika masih ada istri, pedang itu pasti selalu berlaga, minimal seminggu dua kali sesendok makan. Dan sekarang, sejak 2 tahun lalu sipedang dibiarkan karatan dalam sarungnya.

Untuk mengisi hidupnya yang sepi sebagaimana kata Koes Plus, Samijo rajin main HP smartpone, lewat grup ini itu. Lewat aplikasi Kepo, si duda ini bisa berkenalan dengan Susmirah warga Kecamatan Ngombol. Makin sering komunikasi mereka semakin akrab, bahkan sering videocall pula.

Samijo yang sudah lama menduda, ingin menjadikan Susmirah sebagai target operasi. Apakah tidak keliru? Ibarat mangga, pelajar SMP ini kan belum buntel pelok (ada tempurung)-nya, jadi pasti masih asem. Tapi setan memberi semangat, “Jalan terus Bleh, saya dukung sepenuhnya. Justru yang masih asem itu enak buat lotisan!”

Dengan naik KA turun di Jenar, Samijo menjemput Susmirah di sekolahnya. Tanpa pamit orangtua, ABG itu dibawa pulang ke Kalasan. Di rumah selama berminggu-minggu Susmirah diajak thuthukan (berhubungan intim) berulang kali. Baru kemudian dinikahkan siri oleh keluarga Samijo, tanpa sepengetahuan keluarga Susmirah di Ngombol.

Enak bagi Samijo, tentu tak enak bagi orangtua si ABG. Sebab bocah itu tiba-tiba hilang bak ditelan bumi. Mereka sudah lapor polisi, tapi belum ada sisik melik (informasi) di mana keberadaan putrinya. Baru sebulan kemudian ada keterangan bahwa Susmirah dilarikan Samijo ke Kalasan dan sudah diperlakukan bak istri sendiri.

Tentu saja orangtua Susmirah tidak terima. Masak anak orang diperlakukan seperti kucing saja, asal seneng tinggal ambil. Mestinya kan ada lamaran, seserahan, kemudian pernikahan. Ini semua ditinggalkan dengan potong kompas ke kimpoi siri. Maka begitu ketemu Samijo langsung dijebloskan ke tahanan Polres Purworejo.

Kemarin siri, kini silakan serot-serot karena kedinginan di sel polisi.



SUMBER