Quote:
Surabaya - Maraknya gerakan radikal Islam akhir-akhir ini telah banyak mengundang kekhawatiran banyak pihak. Tak hanya mempengaruhi kelompok tertentu namun sudah banyak menyasar semua golongan dan usia serta profesi.
Pengamat gerakan radikalisme Islam Akhmad Muzzaki mengatakan pandangan selama ini yang mengatakan bahwa radikalisme hanya muncul pada orang-orang dengan ekonomi lemah harus dibuang jauh. Sebab saat ini radikalisme sudah mewabah di semua kalangan.
"Setiap ada momentum mereka pasti bangkit. Dari sisi skala sekarang ini terorisme itu sangat dekat dengan kehidupan kita. Mereka tidak mengenal usia, latar belakang dan profesi," kata Muzzaki kepada detikcom usai mengisi Kajian dan Diskusi Peta Gerakan Islam Radikal di Indonesia Pascareformasi di Gedung PWNU Jatim, Selasa (28/5/2019).
"Kalau selama ini dianggap didominasi oleh kaum miskin. Faktanya semua kalangan masuk mulai dari ASN masuk terus profesi-profesi yang selama ini jarang tersentuh juga sekarang sudah masuk seperti kemarin seorang Polwan dari Maluku," tambahnya.
Tak hanya mengalami pergeseran mempengaruhi semua kalangan, pergeseran pola dalam melibatkan aksi terorisme juga telah mengalami perubahan. Hal itu terlihat saat muncul pada kasus bom Surabaya setahun lalu.
"Setahun yang lalu persis menjadi titik puncak atas pergeseran pola. Dari orang dewasa melibatkan anak-anak, dari laki-laki dewasa melibatkan perempuan, dari mereka yang selama ini terlibat di gerakan sudah mulai menyasar yang lainnya. Saya menyimpulkan teroris sangat dekat dengan kehidupan kita," terang pria yang juga menjabat sekretaris PWNU Jatim itu.
Muzzaki juga menolak penyebaran paham radikalis disebabkan kurangnya pemahaman agama yang terpapar. Sebab menurutnya ada tiga level radikalis yang saling bertautan dalam penyebarannya. Ketiga level ini mempunyai berbagai faktor kenapa paham radikalis begitu mudah menerima atau saling menyebarkan.
"Ada level ideolog, ada level tengah, ada level bawah. Level ideolog ini pemahamannya (agama) bagus. Orang seperti Maman Abdurahman itu hapal Alquran, ada Bahrun Naim orang-orang yang dengan level keagamaan di atas rata-rata. Nah, yang di bawah itu mereka yang memang mengalami deprivasi sosial," terang Muzzaki.
Tetapi level menengah yang menyambungkan level bawah dan atas ini yang variatif. Di sana ada orang yang selesai hidupnya secara material tetapi tidak secara keagamaan. Ada juga orang-orang yang selesai dengan dunia keagamaannya tapi tidak selesai dengan materialnya. Itu di wilayah tengah. Dan yang membuat mungkretnya (ruwet) itu ya pemain tengah itu," tandasnya. (iwd/iwd)
Sumur :
https://m.detik.com/news/berita-jawa...m_content=newspendapat pribadi ane kenapa di jaman sekarang banyak panen radikalisme gan, karena di jaman reformasi waktu itu kita mulai terlalu bebas, banyak informasi informasi ujaran, narasi dan konten2 radikal bertebaran di dunia maya maupun di berbagai siaran televisi, ajaran radikal masuk secara lembut, bahkan melalui radio2 di berbagai daerah ada juga dalam bentuk risalah yang dibagikan ketika jumatan, di dukung lagi oleh guru2 keagamaan yang mengarah ke ajaran radikal 😧 segitu aja pendapat ane gan berdasarkan perjalanan dan pengalaman hidup dan lingkungan yang ane temukan 🙏
Bagaimana pendapat agan disini?