DI mata masyarakat, pengaruh Tiongkok ternyata lebih besar dari Amerika di Indonesia. Persepsi publik ini ikut pengaruhi hubungan Indonesia.

Foreign Policy Community of Indonesia, mengeluarkan data dari survei. Hasilnya mengejutkan, karena menyimpulkan bahwa masyarakat di kota besar melihat pengaruh Tiongkok kini lebih besar dari Amerika Serikat di Indonesia.

Dino Patti Djalal, pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), pun mengaku ikut terkejut dengan hasil survei yang dilakukan di Jakarta dan kota besar lainnya.

“Menurut saya, yang paling menarik dari hasil survey ini adalah persepsi publik. Bahwa negara yang paling berpengaruh di Indonesia tahun ini adalah Tiongkok dan bukan lagi Amerika,” katanya di Jakarta pada Rabu, 2 Agustus 2017.

Data ini tentu saja berbeda jauh dengan hasil tahun 2016. Pada saat itu, hasil surveoi menyebutkan negara paling berpengaruh adalah Amerika. Tapi kini, telah berubah, dan Amerika bukan lagi negara yang memiliki pengaruh besar.

“Saya kira bagi pemerintah ini berarti yang penting adalah kita benar-benar harus mempunyai Tiongkok policy (kebijakan terhadap Tiongkok) yang solid. Survey ini juga banyak mencerminkan pandangan publik.”

“Bukan hanya mengenai Tiongkok atau Amerika, tapi juga mengenai kawasan dan prospek konflik ke depan. Selain itu, mengenai globalisasi dan juga investasi, baik investasi Amerika ataupun Tiongkok,” jelasnya.

Kendati demikian, menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini warga di Indonesia tetap menginkan hubungan lebih erat, antara Indonesia dengan Amerika. Begitu juga dengan pandangan terhadap Tiongkok.

Masyarakat tetap menginkan ada hubungan lebih baik antara Indonesia dengan kedua negara. Menjadi mitra di dunia internasional. Membangun kerjasama dalam bidang politik dan ekonomi.

“Jadi saya kira ada pragmatisme, yang baca di persepsi publik terhadap Amerika dan Tiongkok,” tuturnya.

Survey on Americas Role in The Indo-Pacific ini merupakan hasil kerjasama The Asian Research Network. Terdiri dari FPCI, Perth USAsia Centre dan Australias United States Studies Centre dari Australia, Shanghai Institutes for International Studies dari Tiongkok, Brookings India, The Asan Institute for Policy Studies dari Korea Selatan dan Canon Institute for Global Studies dari Jepang.
http://indochinatown.com/jakarta/pen...indonesia/2387