Jakarta, CNBC Indonesia- Pasca bentrokan antara aparat kepolisian dan massa yang terjadi pada Rabu (22/5) dini hari, kawasan perbelanjaan Pasar Tanah Abang Blok A-G masih ditutup sementara. Pasalnya, akses menuju pusat perbelanjaan tersebut masih ditutup.

"Sebenarnya tidak ada perintah tutup, tapi karena akses ke lokasi masih tertutup pedagang memutuskan untuk belum membuka tempat berdagang mereka," ujar Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya saat meninjau kawasan Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5/2019) pagi.

Arief belum bisa memastikan kapan Pasar tersebut akan dibuka kembali. Hal ini tentunya harus berjalan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

"Saya sudah minta pimpinan pasar melakukan koordinasi dengan aparat setempat, begitu memang kondisi sudah pulih dan akses kendaraan sudah bisa dilalui agar segera diinformasikan kepada pedagang," katanya. 

Dari pengamatan di lapangan, menurutnya sisa-sisa bentrokan kemarin masih terlihat ke arah pasar baik dari arah Jalan Fachrudin maupun dari Jalan Wahid Hasyim. Beberapa kendaraan roda dua mulai bisa melintas, tapi kendaraan roda empat belum bisa karena masih ada sisa batu dan botol berserakan. Hal ini tentunya akan menyulitkan akses warga dan pedagang menuju Pasar Tanah Abang. 

"Untuk pengamanan, Pasar Blok A dan Blok B ada sekitar 160 orang satpam ditambah 100 orang perbantuan TNI. Untuk di Blok F sendiri ada 49 orang satpam dan di Blok G ada 9 orang satpam, semuanya saling memantau kondisi yang ada di dalam pasar," jelas Arief.

Untuk pasar lainnya, saat ini masih tetap dilakukan pemantauan. Pihaknya memang belum ada menerima laporan ada pasar lain yang ditutup. Namun, para pimpinan pasar diminta memantau dan segera melaporkan jika ada perkembangan situasi di pasar mereka.

"Saat ini dari pemantauan saya masih di Tanah Abang saja yang tutup, itupun situasional karena akses jalan, untuk pasar lainnya kita sedang minta diinformasikan jika ada sesuatu hal," tandasnya.

Hingga pukul 12.00 siang ini, kawasan Pasar Tanah Abang masih ditutup.

"Iya Mas, masih ditutup," kata Amanda Gita, Humas PD Pasar Jaya kepada CNBC Indonesia.(gus)

Warga DKI yang membayar retribusi & pajak kesulitan mencari nafkah, sementara Gubernur sibuk memberikan perhatian kepada Demonstran yang mayoritas datang dari luar DKI...



Nasib DKI, sudah ditinggal wagub , sekarang dibuat rusuh....