Quote:
https://megapolitan.kompas.com/read/...0000-rp-250000
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan,
para tersangka pelaku kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) kemarin dibayar Rp 100.000 hingga Rp 250.000 untuk melakukan aksi.
Uang tersebut
diberikan kepada para tersangka dalam sebuah amplop yang masing-masing sudah diberi nama.
"Berdasarkan di BAP (berita acara pemeriksaan) itu
jumlahnya bervariasi. Ini contohnya Rp 100.000," kata Hengki sambil membuka salah satu amplop yang dijadikan alat bukti di kantornya, Kamis.
Ada puluhan amplop yang diamankan polisi dari 184 tersangka yang ditangkap terkait kerusuhan tersebut.
Polisi juga
menemukan uang tunai sebanyak Rp 20 juta yang belum dibagikan kepada para perusuh.
"Pelan-pelan kami telusuri ke atas, siapa komandannya. Sementara kami temukan dari satu kelompok besar untuk mendapatkan sejumlah uang," kata dia.
Dari para tersangka polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam, busur, bom molotov, bambu runcing, dan petasan.
Hengki menegaskan bahwa para pelaku yang ditangkap bukan merupakan warga yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum terkait ketidakpuasan dengan hasil Pemilu 2019.
"Apakah menyampaikan pendapat di muka umum memang harus menggunakan senjata tajam, apa harus menggunakan molotov? Apa menggunakan bambu runcing?" kata dia.
Quote:
Tambahan
https://news.detik.com/berita/d-4562...pi-rp-100-ribu
"Kami temukan
total jumlah uang yang kami sita Rp 20 juta. Tidak termasuk yang di dalam amplop yang dibagi-bagikan kepada mereka," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2019).
Hengki kemudian membuka salah satu amplop. Sebelumnya,
dia meyakinkan bahwa pihaknya tidak pernah membuka amplop.
"
Amplop ini tidak pernah kita buka, ya. Contoh saja satu ya ini atas nama Rafi, ini atas nama Syahrul, kemudian Mulyana. Ini ada semua nama-namanya, Faisal," kata Hengki sambil membuka amplop tersebut.
Komeng TS =