Hmmmm segarnya menikmati kopi pagi, nampak raut-raut kecewa pendukung 02 dengan hasil yang di publikasikan secara senyap.



Semakin kencang saja isu tentang aksi kecurangan di tubuh 01, kekuatan narasi yang dihembuskan banyak pihak 02 sungguh hal yang memalukan seakan akan alat negara tak diakui lagi kebenarannya. Lucu..sekaigus heran, masih ada saja rakyat yang percaya dengan narasi yang mereka buat.

Memang kekuatan sebuah narasi yang terus menerus di publikasikan dengan kata-kata KPU curang, Polisi tidak netral, bahkan saat ini pun menuduh MK juga tunduk pada pemerintah membuat akhirnya narasi -narasi tersebut menjadi kisah nyata. Ketika kalian tidak percaya pada penyelenggara pemilu, kenapa para elite masih saja ingin bertanding di ranah pemilu, untuk apa ikut pemilu kalau hanya buang waktu dan uang saja.



Bahkan ketika suara sudah kalah narasi-narasi gerakan massa pun seringkali dihadirkan, inilah settingan yang nampaknya banyak orang terdoktrin karena narasi tersebut disebut terus menerus secara kontinue.

Sayangnya cerita mengerikan itu di lontarkan oleh bapak reformasi yaitu Amien Rais, seakan tidak percaya lagi terhadap perangkat negara beliau mengatakan “Kita nggak akan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah.”



Gila, ketika kata-kata tersebut pun dijadikan acuan untuk berbuat rusuh, bahkan gerakan rusuh diungkap polisi terstruktur secara masif, dengan adanya bukti-bukti berupa amplop, batu dan alat-alat lainnya itu semua ada pada sebuah ambulance yang diketahui milik salah satu partai bergambar burung garuda.

Namun ketika rusuh sudah terjadi korban berjatuhan, bahkan pedagang pun tak bisa beroperasi dengan lantang narasi-narasi pun dimunculkan kembali.

“Saudara ku saya menangis, saya betul-betul sedih, juga marah bahwa polisi-polisi yang berbau PKI telah menembak umat islam secara ugal-ugalan.” sungguh perkataan dari bapak Reformasi ini membuatku muak.



Haruskah mengadu rakyat dengan aparat yang bersenjata, siapa yang rugi, siapa yang resah ya kami ini yang sedang berjuang untuk sesuap nasi terlebih lagi sebentar lagi Lebaran.

Namun belum cukup sampai disitu ketika massa yang menduduki bawaslu telah pulang, teeindikasi ada massa bayaran yang membuat kerusuhan hingga asrama brimob bahkan Irjen M Iqbal, sempat berkata ada 200 orang yang sudah berkumpul sebelumnya di lokasi ini. Inilah massa yang coba menyerang polisi di kawasan Tanah Abang lalu berpindah menyerang halaman asrama Brimob.

Bahkan ada settingan dari pertemuan yang dilakukan di sunda kelapa, ada massa bayaran yang datang dari Jawa Barat dan Lombok, mereka pun sukses meluluh lantakkan Jakarta.



"Kalau kita duga massa sudah dipersiapkan dan di-setting," ungkap Irjen Iqbal. Bila ini benar sungguh hal yang memalukan, menungangi massa dengan berbuat rusuh.

Bila rusuh ini settingan siapa dalangnya? Sanggupkah polisi menangkap sang dalang? Atau seperti biasa hilang tak berbekas hanya bandit kelas coronya saja yang tertangkap sedangkan dalang kelas kakap, asik bermain strategi narasi ??



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

:nyantai

c4punk@2019

Gambar google

Referensi Disinidan Disini

GIF