Harga kebutuhan pokok

Memasuki bulan Ramadhan, harga beberapa komoditi pangan merangsek naik. Beberapa diantaranya adalah bawang merah dan bawang putih.



Semula harga bawang putih berada pada kisaran harga dua puluh hingga tiga puluh ribu rupiah, menjelang bulan Ramadhan harganya bisa naik mencapai enam puluh ribu rupiah, benar-benar angka yang fantastis.



Menariknya, memasuki pertengahan Ramadhan, ibu-ibu macam ane, dikejutkan dengan anjloknya harga cabai yang terjun bebas pada harga tiga ribu sampai lima ribu rupiah. Berkah menurut beberapa orang namun bagaimana dengan nasib petani? Tentu hal ini menjadi sesuatu yang sedikit menyulitkan, karena dengan harga sekian jelas tidak bisa menutup biaya perawatan juga panen.

Lantas, apakah sampai pertengahan Ramadhan harga bawang putih masih tinggi?

Syukurlah, harga bawang putih sudah kembali normal, dikisaran dua puluh lima ribu rupiah sampai dengan tiga puluh lima ribu rupiah.

Pergolakan harga yang terjadi, selalu memaksa ibu bangsa untuk memutar otak, mencari cara agar uang belanja dengan jumlah yang tidak mengalami kenaikan, tetap bisa menyajikan menu-menu sehat untuk keluarga.

Bahan baku naik, jumlah asupan gizi harus tetap terjaga dong ya ... Sedikit tips nih dari ane, selalu sediakan stok cabe bubuk, bawang putih bubuk, dan bawang goreng sebagai antisipasi kenaikan harga yang susah ditebak.

Ya meskipun hanya bumbu pelengkap, namun kehadiran ketiga komoditi tersebut cukup bikin lidah bergoyang, saat mereka hadir dalam menu-menu masakan yang kita nikmati.

Tanpa bawang putih, bawang merah dan cabai, apakah makanan tetap enak?

Enak itu relatif ya, tapi tanpa ketiganya menurut ane rasa masakan bagai langit tanpa bintang ... ha ha ha







Baru kali ini Emak bangsa bahas kenaikan dan penurunan harga yang fluktuaktif, karena memang sempat terkaget mendapati bon belanja harga bawang putih sekilo bisa buat beli daging setengah kg, lebay amat yak ... Ha ha ha ...