Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikankuontholAvatar border
TS
ikankuonthol
Ratusan pensiunan jendral akan ikut aksi kedaulatan rakyat 22 Mei 2019
VIVA – Para Jenderal (Purn) TNI-Polri yang tergabung dalam Front Kedaulatan Bangsa siap turun ke jalan bersama rakyat. Mereka ingin memperjuangkan kedaulatan rakyat yang dicurangi di Pemilu Presiden 2019.


Ketua Front Kedaulatan Bangsa Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto bersama para Jenderal TNI-Polri Purnawirawan mengatakan langkah terjun langsung pada 22 Mei 2019 bersama rakyat merupakan wujud untuk menyelamatkan demokrasi yang sudah dicederai oleh penguasa.

BACA JUGA
article
Said Aqil Minta Warga NU Fokus Kerja, Tak Usah Ikut Aksi 22 Mei
article
Dinkes DKI Siapkan Bantuan Kesehatan di KPU dan Bawaslu Jelang 22 Mei
article
Polda Metro: Ustaz Sambo Dipanggil Sebagai Saksi
"Membantu rakyat yang berjuang untuk kepentingan menegakkan kedaulatannya," kata Tyasno saat menggelar konferensi pers di Gran Mahakam Jakarta, Senin 20 Mei 2019.


Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu memastikan, inisiatif tersebut bukan perintah Capres Prabowo Subianto. Tapi atas keinginan bersama para purnawirawan TNI-Polisi yang prihatin dengan kondisi politik Indonesia.

TERPOPULER
Lieus Sungkharisma atau Li Xue Xiung, aktivis sosial kemasyarakatan.
Lieus Sungkharisma Diamankan Polisi
Fahri Hamzah.
Marak Penangkapan, Fahri Ingatkan Rakyat Bakal Melawan Balik
Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari
Politikus PDIP: Polisi Berhak Melakukan Apa Saja
Aktivis Lieus Sungkharisma diamankan polisi, Senin, 20 Mei 2019.
Detik-detik Aktivis Lieus Sungkharisma Ditangkap, Tangannya Diikat
Lieus Sungkharisma.
Seknas Prabowo-Sandi Kecam Penangkapan Lieus Sungkharisma
"Tidak ada dipimpin Pak Prabowo. Jadi perjuangan tersebut adalah perjuangan yang lahir dari nurani rakyat sendiri, karena dia telah diserang, karena dia telah disengsarakan. Untuk itu rakyat ingin mengembalikan kedaulatan bangsa dan NKRI itu adalah milik rakyat, kekuasaan tertinggi ada pada rakyat," kata Tyasno.


Pada kesempatan yang sama, Komjen Pol (Purn) Sofyan Jacob menyatakan, fungsi TNI-Polri harus dikembalikan yakni sebagai alat negara. TNI-Polri yang sudah bekerja keras menjaga profesionalitasnya, jangan sampai dirusak oleh kepentingan pemerintah hingga dihadapkan dengan rakyat yang menyuarakan hak dan pendapatnya.

"Memang benar kembalikan Polri dan TNI juga kepada fungsinya sebagai alat negara bukan alat pemerintah, apalagi itu sebagai alat penguasa. Seolah-olah TNI-Polri dijadikan tim sukses, nah ini yang harus kita kembalikan," kata Sofyan.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu mencontohkan, dalam negara demokrasi terdapat hak menyatakan pendapat. Namun pada rezim saat ini, menyuarakan perbedaan pendapat langsung dianggap makar.

"Demonstrasi satu yang wajar, kenapa sekarang disebut makar padahal makar kan bukan sesuatu yang mudah. Makar itu tujuannya menggulingkan pemerintah yang sah, sedangkan kita dan rakyat ini berkumpul dan menyuarakan ketidakadilan dibilang makar," kata Sofyan.

Ia memastikan gerakan masyarakat dalam proses Pilpres 2019 ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan makar, karena hanya bertujuan menyuarakan kedaulatan keadilannya yang telah dicurangi.

"Soal makar sebenarnya sama sekali tidak ada. Saya katakan UUD 45 Pasal 28 menjamin kebebasan berpendapat. boleh kita mengatakan itu curang boleh. kemudian menjamin kebebasan berkumpul boleh. kemudian salah kalau diterapkan orang berkumpul dikatakan makar. Mana ada kita menggunakan senjata," ujar Sofyan. (ren)
54m5u4d183
54m5u4d183 memberi reputasi
1
2.5K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.