Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irmalfiyantiAvatar border
TS
irmalfiyanti
Buka Ruang Impor Terus, Gimana Mau Swasembada Daging?
Spoiler for buka terus impor:


Indonesia memiliki cita-cita mulia mampu memenuhi sendiri kebutuhan daging sapi alias swasembada daging sapi. Sayangnya, selama bertahun-tahun kebijakan soal daging sapi masih fokus pada pengendalian impor, sebagai upaya untuk mencapai swasembada. Harapannya dengan kuota impor dipangkas bisa mengangkat harga sapi lokal sehingga peternak semangat berternak.

Kebutuhan nasional akan daging sapi memang terus membesar dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) berencana mengimpor daging sapi sebanyak 256 ribu ton demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, akhir tahun lalu bilang produksi daging sapi di tahun 2019 hanya sekitar 429 ribu ton. Angka itu lebih sedikit dari kebutuhan sebanyak 686 ribu ton.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementan bersama pemerintah Brasil melakukan pertemuan untuk membahas beberapa komoditas strategis pangan, salah satunya komoditas daging. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pihaknya membuka ruang impor daging ke Indonesia.

“Kita juga membuka peluang untuk daging, karena menurut mereka harga daging kompetitif dan murah, tentu menguntungkan Indonesia dan mengejar swasembada protein,” ujarnya seperti dikutip dari Republika Online, Senin (20/5).

Republika

Bagi pemerintah, pemilihan negara importir didasarkan pada kualitas daging dan harga yang tentu saja termurah. Masih segar di ingatan kita sebelumnya pemerintah juga membuka peluang impor daging sapi dari Argentina. Hal ini terungkap usai Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti.

Seperti diberitakan, daging sapi yang akan diimpor memiliki kualitas medium dengan rata-rata harga US$3 per kg atau setara dengan Rp42.600 per kg.

Rencana Kementan kembali memasukkan stok daging sapi asing tampaknya tidak mendapat restu para pelaku usaha sapi potong di tanah air. Mereka meminta pemerintah mengkaji kembali opsi impor daging beku.

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Joni Liano bilang, selama ini upaya “pemadam kebakaran” tersebut tidak mampu menurunkan harga daging sapi di bawah Rp100.000 per kg.

“Jangan upaya jangka pendek terus karena takut inflasi dan lain-lain. Toh juga harga daging tidak turun karena yang diminta konsumen daging segar. Daging kerbau masuk supaya harga di bawah Rp100.000 per kg, tetapi sekarang stabil di Rp107.000 per kg. Jadi, pemerintah harusnya mengkaji ulang dalam melihat upaya stabilisasi harga,” katanya dikutik dari Bisnis.com, pekan lalu.

Bisnis

Adalah lebih baik jika pemerintah memperhitungkan antara biaya produksi peternak lokal dan biaya produksi daging sapi impor. Pasalnya, bila ada kesenjangan yang jauh, ia khawatir Indonesia akan terjebak kedalam pusaran impor daging sapi. Pasalnya, jika daging sapi lokal tidak bisa bersaing dengan daging impor dari sisi harga, konsumen akan beralih.

“Kalau sudah begitu tidak ada lagi alasan untuk meneruskan industri peternakan dalam negeri karena akan merugi. Ketergantungan akan impor makin panjang.”

Spoiler for mau sampai kapan?:
0
1.6K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.