Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Akibat Pergaulan Bebas, Anak-anak Pengungsi Gempa Palu Marak Nikah Dini

ILUSTRASI- Tenda pengungsian gempa Palu. (Antara)


Suara.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu, Sulawesi Tengah, menemukan anak-anak pengungsi di bawah umur korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang terpaksa dinikahkan.

Kepala DP3A Kota Palu Irmayanti Pettalolo menduga kuat, pernikahan dini yang meningkat pascaanak-anak pengungsi di bawah umur tersebut menempati selter atau tenda pengungsian maupun hunian sementara (huntara), adalah akibat pergaulan bebas.

"Situasi sekarang perkimpoian anak meningkat. Ada beberapa anak-anak yang harus dinikahkan karena kondisi pada waktu pascabencana," katanya di depan Wali Kota Palu Hidayat saat berdialog dengan perwakilan Organisasi Dana Anak-anak Dunia (UNICEF) di ruang kerja Wali Kota Palu Kantor Wali Kota Palu, Kamis (16/5/2019).

Namun, dia tidak merinci jumlah anak-anak di bawah umur yang dinikahkan tersebut. Irmayanti juga tidak ingin mengungkap identitas mereka mengingat usianya yang masih di bawah umur.

"Kontrol orang tua yang hidup di tenda-tenda ini tidak seperti biasanya saat tinggal di rumah jadi mereka tidak bisa mengetahui anaknya keluyuran ke mana. Ada beberapa selter itu tempat yang anak-anak itu dinikahkan di bawah umur. Anak-anak usia SMP,"ujarnya seperti diberitakan Antara .

Menurutnya, peran serta pihak-pihak yang terkait yang bergerak dalam perlindungan perempuan dan anak, baik dari pemerintah maupun nonpemerintah seperti UNICEF sangat penting untuk mengatasi persoalan tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Palu Hidayat dalam pertemuan tersebut mengemukakan jika percepatan pembangunan dan penyelesaian hunian tetap (huntap) sangat penting dilakukan.

Dia yakin huntap menjadi solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebab, hidup di tenda pengungsian selama delapan bulan lamanya dan di huntara dalam beberapa bulan ke depan, menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial bagi anak-anak dan perempuan.

"Saya berjuang agar mereka cepat dapat huntap. Kalau begini ini anak-anak dan perempuan yang sangat rentan. Boleh dibilang saya ini mengemis huntap baik kepada lembaga, yayasan atau organisasi nonpemerintah dan pemerintah," ujarnya.



https://m.suara.com/news/2019/05/17/...rak-nikah-dini


0
2.8K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.