Sobat.GurunAvatar border
TS
Sobat.Gurun
Ditangkap di Malaysia, Tiga Teroris ISIS Ingin Bom Gereja di Yogyakarta
Ditangkap di Malaysia, Tiga Teroris ISIS Ingin Bom Gereja di Yogyakarta
Reza Gunadha Jum'at, 17 Mei 2019 | 13:42 WIB




Polisi Diraja Malaysia menahan tiga tersangka teroris ISIS yang diyakini merencanakan serangan besar-besaran dan pembunuhan di Lembah Klang. Satu dari ketiga teroris itu adalah warga negara Indonesia. [Bernama]




"Kedua tersangka ditemukan telah melakukan survei di beberapa gereja di Yogyakarta dengan tujuan melancarkan serangan," katanya.


Suara.com - Polisi Diraja Malaysia menahan tiga tersangka teroris ISIS yang diyakini merencanakan serangan besar-besaran dan pembunuhan di Lembah Klang. Satu dari ketiga teroris itu adalah warga negara Indonesia.

Dalam sebuah pernyataan, Inspektur Jenderal Polisi Diraja Malaysia Abdul Hamid Bador mengatakan, para tersangka ditahan di Kedah dan Selangor secara terpisah sejak hari Selasa (14/5).

Dua dari tiga teroris itu adalah warga Malaysia bernama Muhammad Syazani Mahzan dan Muhamad Nuurul Amin Azizan.

Keduanya berusia 27 tahun dan ditangkap di Kuala Muda, Kedah, setelah polisi bekerjasama dengan keluarga mereka.

Sementara satu WNI yang ditangkap adalah Nuruddin Alele alias Fatir Tir (34). Dia ditangkap di Banting, Selangor, berdasarkan informasi dari publik.

Penangkapan itu terjadi setelah polisi mengumumkan menangkap 4 tersangka teroris yang akan melakukan aksi pada pekan pertama Ramadan.

Aksi itu disebut-sebut sebagai pembalasan dendam atas kematian anggota pemadam kebakaran Muhammad Adib Mohd Kassim.

Muhammad Adib meninggal pada 17 Desember tahun lalu setelah terluka parah di tengah kekacauan di Kuil Sri Maha Mariamman Seafield di Selangor, tempat kerusuhan meletus terkait relokasi kuil Hindu.

Sebelumnya, Abdul Hamid mengatakan polisi sedang memburu tiga tersangka sehubungan dengan rencana serangan itu.

Ketig orang itu, diklaim polisi berencana membunuh orang-orang terkenal yang mereka tuduh tidak mendukung Islam.

Kelompok ini juga ingin menyerang tempat-tempat ibadah Kristen, Hindu dan Budha serta pusat-pusat hiburan di Lembah Klang.

Dalam pernyataannya, kepala polisi mengatakan dua orang Malaysia dalam penangkapan terakhir ini sebelumnya telah menjalani pelatihan di Yogyakarta, Indonesia, pada tahun 2018.

“Di Yogyakarta, mereka belajar bagaimana membuat bom dengan triacetone triperoxide. Kedua tersangka ditemukan telah melakukan survei di beberapa gereja di Yogyakarta dengan tujuan melancarkan serangan," katanya.

Muhammad Syazani, yang sehari-sehari berdagang burger, juga diduga merencanakan serangan bom bunuh diri di rumah-rumah ibadah non-Muslim di Malaysia, kata Abdul Hamid.

Sementara Fatir Tir, kata dia, terpapar ideologi ISIS saat menghabiskan lima tahun penjara di Surabaya.


https://www.suara.com/news/2019/05/1...-di-yogyakarta








IGP: Polis tangkap 3 lagi suspek pengganas IS
News | Diterbitkan 16 Mei 2019, 9:12 malam | Dikemaskini 16 Mei 2019, 9:12 malam






Polis telah menangkap tiga lagi anggota pengganas IS yang merancang melancarkan serangan di Malaysia dan Indonesia.

Ketua Polis Negara Abdul Hamid Bador memaklumkan ketiga-tiga suspek terdiri daripada dua rakyat Malaysia dan seorang warga Indonesia ditahan di Kedah dan di Selangor pada 14 Mei lalu.

"PDRM telah berjaya menangkap dua suspek warganegara Malaysia dan seorang warganegara Indonesia di sekitar Kedah dan Selangor.

"Mereka disyaki terlibat dalam memberi sokongan kepada kumpulan IS dan merancang untuk melancarkan serangan di Malaysia dan Indonesia," katanya pada suatu kenyataan hari ini
.

Penangkapan tersebut selepas operasi yang menahan empat suspek, termasuk dua orang Rohingya di Terengganu dan di Lembah Klang antara 5 dan 7 Mei.

Hamid juga berkata suspek rakyat Malaysia itu ditahan di Kuala Muda di Kedah pada 14 Mei lalu.




Jalani latihan buat bom di Jogja


"Kedua-dua mereka yang disenaraikan sebagai individu dikehendaki polis pada 13 Mei 2019 ditangkap ketika menyerah diri hasil kerjasama daripada keluarga masing-masing.

"Seorang bekerja sebagai penjual burger dan seorang lagi pula bekerja sebagai pekebun.

"Kedua-dua suspek bersama warga Malaysia yang ditangkap pada 22 November lalu pernah menjalani latihan membuat bom di Jogjakarta, Indonesia pada 2018 yang dikendalikan kumpulan pengganas Jemaah Ansharut Daulah Indonesia.

"Semasa di sana mereka telah mempelajari kaedah untuk menghasilkan triacetone triperoxide (sejenis bahan kimia) yang digunakan untuk menghasilkan letupan berskala besar dan bom kenderaan.

"Selain itu, seorang suspek disyaki merancang untuk melancarkan serangan ke atas rumah ibadat bukan Islam di Malaysia dengan menggunakan kaedah serangan bom bunuh diri," katanya lagi.

Abdul Hamid berkata tangkapan kedua di Banting melibatkan seorang warga Indonesia berusia 34 tahun berdasarkan maklumat daripada orang awam.
"Suspek merupakan anggota sel "wolf pack" IS yang turut ditangkap pada 5 dan 7 Mei 2019 serta turut terlibat dalam rancangan untuk melakukan operasi pembunuhan dan serangan ke atas tempat-tempat ibadat agama Kristian, Hindu, Budha dan pusat-pusat hiburan di sekitar Lembah Klang.

"Suspek terdedah dengan ideologi kumpulan IS semasa menjalani hukuman penjara selama lima tahun di Surabaya, Indonesia," jelasnya lagi.

Menurut Abdul Hamid kesemua suspek ditahan di bawah Akta 574 Kanun Keseksaan dan suspek akan disiasat di bawah Akta Kesalahan Keselamatan (Langkah-langkah Khas) 2012 (Sosma).


https://www.malaysiakini.com/news/476420



Tahniah PDRM... Berhasil menangkap NasbungTAIK Sumbu Terror.... emoticon-2 Jempol


Diubah oleh Sobat.Gurun 17-05-2019 07:04
Koncong
kornilenko
scorpiolama
scorpiolama dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.7K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.