- Beranda
- Stories from the Heart
Allysa Part 1
...
TS
sursev07
Allysa Part 1
****
Perkenalkan, namaku Allysa Jeuina. Aku terlahir dalam keluarga yang menurutku sangat lebih dari cukup. Ayahku adalah Bramantyo yaitu seorang pemilik perusahaan terbesar di Indonesia. Ibuku telah meninggal disaat melahirkan ku. Namun aku mempunyai kakak bernama Claire Jeuina, dia 7 tahun lebih tua dariku, umur ku masih 10 tahun. Kalau kata ayahku, umur ku masih menginjak 5 skala ritcher.
Aku ingin sekali merasakan genggaman tangan Ibu ku, namun apa dayaku, Allah lebih sayang kepadanya. Dari kecil, aku juga tidak pernah merasakan kehangatan dari keluarga ini, Ayah ku selalu pulang malam dan selalu saja sibuk dengan urusan kantornya. Dan kakakku Claire, dia sangat sibuk menghabiskan masa remajanya dengan temannya, entah itu clubbing dan jalan-jalan keluar negeri.
Setiap hari aku hanya ditemani oleh para maid-maid yang bekerja dirumah ku, maid yang paling mengertiku hanyalah Mbok Jumi, dia telah merawatku dari aku umur 1 bulan.Dialah yang menurutku menjadi pengganti Mama dirumah ini. Aku selalu berharap agar kedinginan keluarga ini segera berakhir, aku ingin sekali merasakan kehangatan dari Ayah dan Kakak. Aku hanya selalu berharap agar semua itu terjadi. Sampai pada suatu hari, semua doaku selama ini terkabul.
Ayah yang jarang menghabiskan waktu dengan ku kini sering meninggalkan pekerjaan nya dan memilik menemani ku, dan Kakakku juga jarang pergi clubbing dan memilih untuk menemaniku. Namun, apakah Tuhan akan membiarkan kehangatan keluarga ini berlangsung lama? Kuharap begitu.
****
Matahari mulai memancarkan sinarnya, namun Allysa masih saja belum bangun dari mimpi indahnya,
Non, bangun udah siang." teriak Mbok Jumi sambil mengguncang guncang tubuh Allysa
"i..iya Mbok, aduh masih ngantuk nih aku. 10 menit lagi deh ya" balasku dengan malas"
"10 menit lagi gimana non? ini hari senin dan sekarang udah jam 7 kurang 5" ucap Mbok Minah lagi"
"APAAA! MBOK KOK GA BANGUNIN AKU SIHHH AKU JADI KESIANGAN KANNN!" teriakku sambil bergegas lari ke kamar mandi"
"dasar non Allysa, dari dulu sifat nya gak pernah berubah" gumam Mbok Minah sambil tertawa kecil."
Diruang makan sudah tersedia sarapan yang dihidangkan oleh maid,
"Mbok, aku langsung ya sarapannya besok aja" teriakku sambil menuju ke sepedah ku dan bergegas kesekolah"
"Non tunggu, ini topinya ketinggalan" teriak Mbok Minah sambil mengejar Allysa"
Namun terlambat, Allysa sudah melajukan sepedanya dengan kencang.
Namun terlambat, Allysa sudah melajukan sepedanya dengan kencang.
****
Pas sekali, Allysa sampai disekolah bertepatan dengan bel masuk sekolah berbunyi. Allysa kembali bergegas dan menuju ke kelas untuk menaruh tasnya.
"Lys! ayo bareng ke lapangan" teriak Farah dari kejauhan, Farah adalah teman sebangku sekaligus sahabat Allysa
"Iya bentar nih kok topi aku gak ada ya" cemas Allysa sambil terus mencari topi di tasnya
"Aduh ayo dong Lys nanti.." perkataan Farah terhenti
"Farah, apa yang kamu lakukan disini? Cepat ke lapangan" Pak Andy sudah berdiri dibelakang Farah dengan seramnya
Pak Andy adalah guru matematika disekolah Allysa, dia terkenal dengan kegarangannya, itulah sebabnya dia banyak ditakuti dan dibenci oleh siswa siswi disekolah.
"Allysa, cepat ke lapangan sekarang" tegas Pak Andy
"I..i..iya bentar Pak, ini topi saya hilang pak" balas Allysa gugup
"Alah, jangan banyak alasan kamu! Kamu saya setrap ditengah lapangan sekarang!" bentak Pak Andy
"Ta...ta..tapi pak saya"
"Tidak ada tapi-tapian sekarang kamu kelapangan!" bentak Pak Andy lagi sambil memberikan tatapan mautnya
Upacara pun berakhir setelah Pak Hanum si Kepala Sekolah memberi ceramah selama kurang lebih 2 jam lamanya.
"Lys kamu kok tadi dihukum ditengah lapangan sih? emang kamu kenapa?" tanya Farah setelah berada didalam kelas
"Topi aku ketinggalan dirumah Far" sambil menyenderkan diri ke tembok
"Lagian kamu bisa ketinggalan, ga biasanya loh kamu kayak gini" beo Farah lagi sambil sedikit menertawai sahabatnya itu
"Tadi tuh si Mbok ngebanguninnya siang banget, eh nanti siang kamu main kerumah aku yuk" ajak Allysa semangat
Allysa memang sering mengajak Farah main kerumah untuk menemaninya bermain. Keluarga Allysa dan keluarga Farah juga sudah kenal dekat. Sering juga Farah jika hari libur menginap dirumah Allysa. Bunda dan ayah Farah juga sudah menganggap Allysa seperti anak sendiri, terlebih Bunda farah tau bahwa Allysa sudah tidak mempunyai mama dari kecil.
"Boleh tuh, tapi aku bilang bunda ku dulu ya, soalnya Bunda suka marah marah sih kalo aku mainnya gak izin, kan aku jadi sebel" ucap Farah sambil memanyunkan bibirnya
Disisi lain, Allysa terlihat murung setelah mendengar perkataan Farah barusan. Farah pun yang daritadi masih memanyunkan bibirnya tersadar akan perubahan raut wajah sahabatnya itu.
"Lys, kamu kenapaa?" tanya Farah
"Lah Lys, kamu kenapa nangis?" farah mulai khawatir dengan Allysa
"Aku gapapa kok Far. Kamu enak ya, bunda kamu masih ada, kamu masih bisa ngerasain rasanya dimarahin sama bunda kamu. Aku gapernah ngerasain dimarahin Bunda, aku pengen banget dimarahin sama Bunda, aku rela dimarahin setiap hari sama Bunda asalkan bunda selalu ada disamping aku. Far, jangan pernah sebel sama bunda kamu, bunda kamu marah sama kamu itu karena dia sayang sama kamu, dia khawatir sama kamu. Kamu bakal rasain kalo dia udah gak ada lagi Far" tangis Allysa pecah saat mengutarakan isi hatinya itu
Hati Farah langsung terenyuh ketika mendengar perkataan sahabatnya itu, dia mulai menyadari bahwa selama ini Bunda sangat menyayanginya. Bundanya lah yang selama ini berada disampingnya, namun dia selalu saja sebal kepada Bundanya itu.
"Lys, maafin aku ya. Aku janji gabakalan sebel lagi sama Bunda. Allysa, kamu bisa kok jadiin Bunda aku jadi bunda kamu juga" ucap farah sambil memeluk Allysa dan tanpa disadari seulas senyuman pun mulai mengembang dibibir Allysa
"Makasih ya Far kamu udah mau jadi sahabat aku yang paling baik" haru Allysa
Spoiler for SUMUR:
0
425
9
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•43KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya