Mumpung lagi bulan puasa mohon di maafkan bila ane TS ada salah kata dan salah opini, maklum namanya juga tukang provokasi ya harus main dikedua sisi terkadang TS memang tidak jelas senang giring opini itu menandakan TS bukan giring nidji.

Zaman sekarang sudah edan, semua terwolak walik mungkin aki amat sudah makin dekat, yang jelas bada Isya aki-aki kaya harta itu dah nikah ma janda muda lagi, bikin TS ngiri aja padahal dah banyak tanda-tanda akhir zaman. Kan lumayan daripada lumanyun, entah itu rezeki apa musibah kalau ada aki-aki nikah ma wanita muda, cantik, bahenol sekel, emoy-emoy. Maklumlah zaman semakin aneh yang tua seneng banget nyari yang muda kaya Muzdhalifa aja doyan yang berondong.



Lah ngapa jadi ngomongin tuh aki-aki, ini ada kaitannya dengan judul thread, "Tulus Apa Fulus" mungkin bagi sebagian orang menganggap wajarlah aki-aki dapat yang muda itu namanya beruntung. Salah bisa jadi tuh wanita berdo'a selepas nikah sama tuh aki-aki langsung berdo'a semoga cepat masuk kubur. Berarti cintanya tidak tulus tetapi karena fulus.

Ada juga trend yang sedang in adalah preman masuk pesantren, nah sering banget nih kita lihat tampang sangar, badan tatoan, rambut panjang hatinya Hello Kitty boy....malah terkadang ngasih nasihat yang baik-baik, orang seperti ini secara tak langsung memberikan nasehat dengan tulus. Ini nyata loh saya pernah ketemu pas lagi dalam perjalanan menyeberangi selat sunda.

Berbanding terbalik dengan orang yang dianggap dari pakaian orang suci, terlihat gamisnya yang menutup badan sudah mirip dengan sultan kerajaan timur tengah. Tapi kerjaanya minta fulus dari rumah ke rumah, gedung ke gedung, di jalan hingga tak malu naik bus umum sambil shalawatan. Kalau di kasih gocenk buset do'anya bisa nembus Jakarta - Surabaya panjang bener, tapi kalau ngasihnya secenk keluar dah aslinya ngamuk-ngamuk bawa ayat, sampai menghina ini dan itu. Ini sedekah apa mengemis kok lagaknya kaya preman ? Do'anya dapat ditakar dengan fulus.



Bahkan seorang penasehat zaman sekarang mau dia embel-embel santri, sarjana, professor, ulama berkoar-koar di televisi bahkan masuk menjadi penasihat pemimpin negeri semuanya di akhir cerita minta fulus... Jadi ini nasehatnya tidak tulus.

Rusaknya tatanan kehidupan sosial di masyarakat adalah membiasakan hal yang sebenernya tak biasa, ngecrek bikin sumbangan di jalan dengan alih-alih sedekah dianggap biasa. Padahal kalau di proses dari zakat ga usah ada lagi pengemis rasa orang baik seperti itu. Semua dapat tersalurkan dengan tertib, tapi inilah negeriku negeriku yang dapat menipu pandangan mata.



Tak selamanya seseorang di mata kita buruk, buruk juga perilakunya bahkan sebaliknya. Apa kalian masih sering tertipu dengan pandangan mata?

Pandanglah kayu yang lurus ketika di cekupkan ke dalam air ia akan terlihat bengkok, berarti mata ini bisa ditipu jangan percaya dengan mata anda, namun percayalah dengan hati anda.

"Tulus apa Fulus" siapa yang tahu !!



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

:nyantai

c4punk@2019

Gambar google
Pendapat Pribadi

GIF