Jakarta, Beritasatu.com - Muhammad Said Didu atau yang lebih dikenal dengan Said Didu resmi mengundurkan diri dari status sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pada Senin (13/5/2019). Pria yang sudah berkarya selama 32 tahun ini ingin berkiprah, berpikir kritis lebih luas lagi sehingga mengajukan pensiun dini.

Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan 2 Mei 1962 ini menampik anggapan bahwa ia mengundurkan diri dari PNS karena terkait politik.

"Hari ini mengajukan surat pengunduran diri sebagai PNS kepada Sekretaris Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," katanya kepada media di lobi BPPT, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Said Didu memulai kariernya di BPPT sejak tahun 1986. Hingga Senin, Said telah mengabdi selama 32 tahun, 11 bulan dan 24 hari. Menurutnya, hak pensiunnya masih delapan tahun lagi tepatnya di tahun 2027. Di BPPT ia pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri. Saat ini sebagai perekayasa madya bidang agroindustri.

"Saya ingin mengabdi lebih luas lagi, karena tidak mampu mengikuti kriteria PNS sekarang yang terlalu kaku," ucapnya.

Keputusannya ini diambil karena pria yang telah mencapai golongan tertinggi PNS yakni golongan IV e ini tidak ingin BPPT sebagai tempatnya dibesarkan mendapat imbas yang tidak baik.

"Berhentinya saya tidak ada kaitannya dengan politik. Meninggalkan status PNS karena ingin bebas tidak lagi dikekang aturan. Karena aturan hari ini bisa A besok bisa B," tandasnya.

Ia menambahkan, sebagai komisaris BUMN, pemikirannya yang tidak sejalan dengan menteri, membuat ia dipecat.

Setelah melalui perenungan cukup panjang, berdiskusi dengan keluarga akhirnya Sekretaris BUMN periode tahun 2005-2010 ini akhirnya resmi mengundurkan diri sebagai PNS.

Ia menambahkan, puncak kariernya sebagai aparatur sipil negara telah ia raih. Pengabdiannya ia nilai cukup. Jika sudah mengabdi lebih dari 20 tahun pun, berhak mengajukan pensiun dini.

Usai resmi mengundurkan diri, Said mengaku akan menekuni aktivitas berternak sapi dan berkebun anggrek di Serpong, Tangerang Selatan.

Ia mengaku belum tertarik terjun ke politik karena menurutnya partai politik saat ini masih mengesampingkan moralitas demi kekuasaan. Selama masa kampanye pemilu presiden ia pun menegaskan tidak pernah ikut kampanye dan hanya datang mengikuti kegiatan ilmiah.

Said pun mengaku ke depan akan menuangkan gagasan pemikirannya dan mengkritisi kebijakan publik.

https://www.beritasatu.com/nasional/...ri-sebagai-pns

Kok ga dari kmren2 sebelum pilpres