Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiwin.idtAvatar border
TS
wiwin.idt
Tuntaskan Real Count, ini pemenang Pilpres versi Ayo Jaga TPS

Tuntaskan Real Count, ini pemenang Pilpres versi Ayo Jaga TPS
JAKARTA (IndoTelko) - Platform crowd-source untuk penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Ayo Jaga TPS, menyatakan sudah selesai melakukan real count terhadap 23.532.556 suara yang berasal dari 124.861 TPS tersebar di seluruh Indonesia per 12 Mei 2019 malam.

Co Founder Ayo Jaga TPS Mochammad James F dalam keterangannya menyatakan pada 12 Mei 2019, platform crowd source yang memberikan kesempatan kepada publik yang menginginkan terciptanya pemilu yang bersih, tertib, bermartabat, dan bebas dari kecurangan itu per 12 Mei 2019, telah mencapai garis finishnya.

"Dalam seminggu terakhir, dapur kami bekerja sangat keras untuk menuntaskan rekapitulasi, hingga pada jam 18.30 tadi kami putuskan wrap up dengan jumlah suara terverifikasi yang bisa dipublikasikan sebanyak 23.532.556 berasal dari 124.861 TPS tersebar di seluruh Indonesia," ungkap James dalam keterangan (12/5) malam.

Dalam data yang disajikannya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno (02) meraih 13.015.915 suara (55,31%) sementara Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin (02), 10.516.641 suara (44,69%).

"Ini kami nyatakan sebagai hasil final dari rekapitulasi foto C1 plano yang kami terima, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang diamanahkan oleh rekan-rekan "Penjaga TPS" dari seluruh Indonesia. Semua data yang masuk sudah kita proses , dan mulai besok hari, tidak ada lagi tim dedicated yang akan melakukan proses verifikasi dan validasi di dapur kami. Jika nanti ada data tambahan yang masuk, kita akan lihat apakah jumlahnya cukup signifikan untuk kembali kami lakukan proses validasi dan verifikasi," tukasnya.

James mengungkapkan hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu, aplikasi Ayo Jaga TPS telah diunduh melalui Google PlayStore oleh 548.870 orang. Dari sejumlah itu, 243.333 diantaranya menjadi kontributor, dengan hasil rekap final yang berhasil divalidasi sebanyak 124.861 TPS.

"Soal kita terlihat "longgar" di Jateng-Jatim tak bisa dilepaskan dari insiden kita kena DDoS di hari  minggu pertama itu, kala posisi downloader sudah 200 ribu. Untuk mengantisipasi DDoS itu, kita melakukan 5-6 patch dalam rentang waktu Senin-Rabu. Dampaknya kita kehilangan kontributor cukup signifikan, karena banyak yang akhirnya gak bisa kirim data karena gak update," kilahnya lagi.

James pun mengingatkan sebagai platform, posisi Ayo Jaga TPS adalah pasif. "Jadi, saya itu suka ketawa sendiri kalau ada yang tuding, ini "dimainin" datanya. Saya tegasin disini, kita gak bisa ngatur siapa yang download, kita gak bisa ngatur siapa yang daftar, kita gak bisa ngatur siapa yang kirim data. Kalau gak percaya, ayolah kita ngopi-ngopi abis buka puasa, liat sendiri datanya dan kita bahas, ketimbang nyinyir terus di media sosial, kasihan kan puasanya jadi gak sempurna," sindirnya.

Pelajaran
Lebih lanjut James menyatakan setidaknya dirinya dan para founders lain di Ayo Jaga TPS telah memberikan sumbangsih dalam Pilpres 2019 berupa protoype kehadiran sebuah sistem yang cukup terpercaya dan robust untuk melakukan rekapitulasi secara elektronik, langsung dari sumbernya yaitu TPS.

"Mungkin untuk menuju full e-voting masih memerlukan langkah agak panjang dari sisi regulasi , tapi setidaknya jika proses rekapitulasi suara bisa dilakukan oleh sistem yang terpercaya dan tahan banting, maka proses rekap manual yang teramat panjang dan melelahkan terlebih juga banyak memakan korban jiwa, bisa dipangkas dan menghemat banyak resources. Mudah-mudahan para pengampu kepentingan terkait pemilihan umum di negeri ini, bisa melihat sedikit kontribusi kami ini, dan tentu kami akan dengan senang hati berbagi pengalaman selama sebulan ini," pungkasnya.

Terakhir, James menegaskan Ayo Jaga TPS bukanlah lembaga survei atau lembaga pemantau pemilu. Angka rekapitulasi yang disampaikan adalah data berasal dari penjumlahan sederhana atas hasil kiriman para kontributor dari TPS nya masing-masing, tanpa melalui proses statistik apapun. "Dan kami tidak menawarkan kesimpulan atau analisa apapun dari angka atau grafik yang dimiliki," tutupnya.

Sebelumnya, Pakar statistik dari Universitas Pancasila Edy Supriyadi menilai jika dilihat dari validasi input data, platform Ayo Jaga TPS lebih reliable dibandingkan lainnya.

"Data Ayo Jaga TPS di ambil karena relawannya lebih terverifikasi secara data base," kata jebolan S3 dari IPB itu.

Asal tahu saja, untuk mejadi relawan Ayo Jaga TPS harus menyertakan No Handphone, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan upload foto E-KTP. Selain itu tersedia 3 filter utama dalam proses cleansing data yang masuk ke sistem, sebagai tambahan filter paling fundamental "apakah yang upload data itu manusia atau bukan". (Baca:Ayo Jaga TPS)

Hasilnya, Paslon 01 (Jokowi-Ma'ruf Amin) telah unggul di 6 propinsi terdiri Yogyakarta (59,48%), Jateng (64.13%), Bali(52.91%), Jatim (51.77%), Papua(55.45%) dan Sulbar (52.35%).

"Jika diuji secara statistik dengan menggunakan uji proporsi pada tingkat kepercayaan 95% hanya Yogyakarta dan Jateng yang mempunyai peluang diunggulkan oleh Paslon 01 sedang propinsi Bali, Jatim, Papua dan Sulbar masih kondisi seimbang dengan Paslon 02 (Prabowo-Sandiaga)," analisa Pria yang menyelesaikan S2 di Santo Thomas University itu.
 
Sementara itu, dari data situs Situng Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 13 Mei 2019 pukul 07.00 menyatakan keunggulan masih di tangan pasangan Jokowi dengan raihan 67.623.733 suara (56,3%), sementara Prabowo 52.527.535 suara (43,7%) dengan progress 78.48 % suara yang direkapitulasi.


Sumber : https://www.indotelko.com/read/15577...ount-versi-tps
0
2.5K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.3KThread45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.