RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berada di Kalimantan Timur untuk meninjau lokasi calon ibu kota negara, Selasa (7/5/2019). Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa diwujudkan periode lima tahun ke depan.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah serius terkait rencana pemindahan ibu kota negara.

"Kita serius dalam hal ini karena sejak tiga tahun yang lalu sebetulnya ini telah kita bahas internal," kata Jokowi saat menggelar buka puasa bersama pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Presiden, Senin (6/5/2019).

"Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bappenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial politik, dan juga dari sisi lingkungan," tambah Jokowi.

BERITA TERKAIT
Wiranto Bentuk Tim Pantau Pencaci Jokowi, JK Bilang Begini
Usulan JK Diabaikan soal Ibu Kota, Bappenas Tak Undang Gubernur Sulsel
Wiranto-Moeldoko Tak Setuju Ijtimak Ulama 3, JK Bilang Begini
Loading...


Keseriusan itu ditunjukkan dengan langsung meninjau lokasi calon ibu kota negara di Kalimantan Timur. Sebelumnya, ada empat provinsi yang digadang-gadang. Selain Kaltim, tiga provinsi lainnya yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat.

Namun, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memprediksi pemindahan ibu kota baru bisa diwujudkan dalam waktu 10-20 tahun.

JK mengatakan semua lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif harus pindah. Dia mengatakan semua lembaga tersebut harus ada di ibu kota negara.

"Jadi lembaga-lembaga yang menyangkut eksekutif, yudikatif, legislatif, ya harus pindah. DPR harus pindah. Mahkamah Agung ya harus pindah. Karena selalu dikatakan letaknya di ibu kota Indonesia," jelas JK seperti dikutip dari Detikcom.

Menurut JK, pemindahan ibu kota tidak mudah. Ada 1,5 juta orang yang harus pindah ke ibu kota baru, termasuk keluarganya. Ibu kota baru butuh 400 ribu rumah bagi para ASN tersebut.


Editor : Abu Asyraf


http://news.rakyatku.com/read/150322...tahun-ke-depan


ngibul lagi?