Kaskus

News

aulieaAvatar border
TS
auliea
Mantan Komandan NII: Taripudin Terduga Teroris Lampung Teradikalisasi di Perantauan
Mantan Komandan NII: Taripudin Terduga Teroris Lampung Teradikalisasi di Perantauan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Komandan Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan mengungkap sosok teroris berinisial "T" alias Taripudin yang harus ditembak mati Densus 88, di Jalan Cluster The California, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.

Taripudin merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung. Selain Taripudin, Densus juga membekuk IF alias Samuel, MC, dan AN.

Menurut Pendiri NII Crisis Center ini, Taripudin yang lahir dan besar di Lampung Utara, sebelum merantau dikenal oleh masyarakat sebagaai orang yang baik, ramah, supel dan periang.

Namun, Ken mengisahkan, setelah merantau ke Bandar Lampung Taripudin berubah total.

Ketika pulang lagi ke Lampung utara sikapnya berubah drastis, yang biasanya mau tahlilan, yasinan dan jamaah bersama warga lain.

Tapi, imbuh dia, setelah merantau tidak lagi mau mengikuti kebiasan ibadah di daerahnya tersebut.

"Setelah merantau tidak lagi mau mengikuti kebiasan ibadah di daerahnya tersebut. "Katanya bid'ah dan termasuk hal baru dalam agama, jika dilakukan akan mendapat dosa," tutur Ken kepada Tribunnews.com, Selasa (7/5/2019).

Orang tua Taripudin pun sempat khawatir dan berpesan agar tidak usah ikut pengajian yang aneh-aneh karena nanti bisa tercuci otak dan menjadi teroris.

Tapi, lanjut dia, Taripudin bisa meyakinkan orang tuanya bahwa dia akan baik-baik saja.

"Karena dia hanya ingin berislam secara kaffah kata orang tuanya," kutip Ken dari pernyataan orang tua Taripudin.

Taripudin sempat ijin merantau ke Papua bersama istrinya. Tapi dia hanya betah beberapa bulan dan akhirnya kembali ke Bandar Lampung dalam kondisi istrinya hamil tua.

Di Bandar Lampung, lebih lanjut ia berkisah, Taripudin aktif ikut pengajian di salah satu masjid daerah Korpri.

Semakin lama, semakin berubah. Tidak mau bergaul dengan kawan-kawan biasanya.

"Taripudin hanya mau berkumpul dengan kelompoknya saja," kisah Ken.

Dirasa tidak ada perubahan, Taripudin pun mengungkap ingin merantau ke Bekasi.

Namun sayang, belum lama di Bekasi, keluarga keget mendengar kabar, kalau Tarupudin tertembak aparat saat mau melarikan diri dan melawan aparat.

Menurut Ken, Lampung sebagai daerah lintas cukup strategis bagi kelompok radikal, khususnya sebagai tempat berkumpul dan diskusi.

Tapi biasanya aksi amaliah mereka banyak lakukan di luar Lampung.

Jaringan ini dia menjelaskan, sekarang punya konsep baru, walapun berbeda kelompok.

Akan tetapi punya kesamaan anti terhadap pemerintah. Karena itu kini mereka bersatu

"Ini sangat berbahaya," jelas Ken.

Orang yang awalnya hanya intoleransi dan radikalisasi pemikiran, tapi karena termotivasi punya musuh bersama maka mereka bisa melakukan amaliyah dengan perlawanan atau aksi terorisme untuk memuaskan kegininan mereka.

Untuk itu Ken berharap sinergitas antara lembaga dalam menangani persoalan pencegahan radikalisme. Baik itu Sekolah, Kampus, pesantrean dan ormas perlu sekali mendapatkan wawasan bahaya radikalisme.

"Sebab suatu saat ketika merantau bisa jadi ketemu dengan perekrut. Tapi bila sudah ada anti virus paling tidak bisa menolak ajakan dari perekrutan radikalisme," tegas Ken.

Karena dia mengingatkan, kalau sudah terekrut dan teradikalisasi pemikirannya, itu tingkat sakaunya lebih dari narkoba.

"Sebab menganggap apa yang dilakukan adalah kebenaran karena merasa bersumber dari Alquran. Jadi siap melakukan apa kata perintah pimpinan mereka termasuk bom bunuh diri pun siap di laksanakan," ucapnya.

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...-di-perantauan

Komenk: Perantau memang lebihmudah di rekrut karena jauh dari keluarga.
Diubah oleh auliea 07-05-2019 09:02
nona212
nona212 memberi reputasi
1
1.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
677.9KThread47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.