MEDAN-Andi Boy alias Andi Bopeng (29), kini kembali merasakan tinggal di balik jeruji besi.

Pria yang mengaku warga Jalan Sei Kera Gang Indah Lola, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, diamankan petugas Satreskrim Polrestabes Medan, di Binjai pada Selasa (30/4/2019) malam.

Andi yang merupakan residivis kasus pencurian ini tidak jera meski sudah enam kali masuk penjara.

Kasatreskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, benar seorang pelaku pencurian berhasil diamankan petugas.

"Adapun nama pelaku yakni, Andi. Ia juga sudah enam kali menjalani proses hukum (residivis). Adapun aksi dari pelaku pada Rabu (24/4/2019) sekitar pukul 10.00 WIB, saat itu korban masuk ke dalam mobil dan dipepet oleh pengendara sepeda motor," ujarnya, Rabu (1/5/2019).

Usai dipepet, sambung kasat, pelaku kemudian menarik tas sandang berwarna hitam milik korban yang berisi dua unit hp merek Samsung Type Galaxy Note 8, OPPO Type F1 64 GB.

"Usai kejadian, korban membuat laporan kasus pencurian dengan kerugian Rp 13 juta. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Delitua Medan, Kelurahan Pandau Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan pada Rabu (24/4/2019) lalu," ungkap Putu, seraya menambahkan kalau aksi pelaku dilakukan pada pagi hari.

Libur Hari Buruh Arus Lalu Lintas di Jalan Protokol Kota Medan Lengang

TERBARU www.kpu.go.id Hasil Real Count Tadi Pagi, Perolehan suara Jokowi dan Prabowo, Update KPU

Aktor Senior Eddie Riwanto Meninggal Dunia di Lokasi Syuting, Para Selebriti Ucap Rasa Belasungkawa

Lebih lanjut dijelaskan Putu, menindaklanjuti laporan tersebut, tim Pegasus yang dipimpin Kanit Pidum, Kasubnit Jatanras dan Pers Timsus, pada Selasa (30/4/2019) mendapat informasi keberadaan pelaku.

"Karena informasi pelaku pencurian berada di Kota Binjai, tim pun bergerak menuju lokasi yang dimaksud. Sesampainya di rumah saudara tersangka, pelaku sedang tidur di dalam rumah. Kemudian team masuk ke dalam rumah dan menemukan tersangka dan mengamankanya dan memboyongnya ke Mako," jelas Kasat Reskrim.

PAN Terbaru, Bara Hasibuan Dukung Jokowi, Drajad Wibowo Ungkap Elite PAN Bahas Sanksi

Tak Kenal Takut, Remaja Ini Tantang Bahaya dan Bergelantungan di Puncak Gedung Setinggi 44 Lantai

Ammar Zoni dan Irish Bella Bagikan Sandal Jepit kepada Para Tamu di Hari Pernikahan, Ini Alasannya

Dari tangan pelaku petugas berhasil amankan barang bukti berupa sebuah celana pendek warna abu-abu yang diduga digunakan pelaku saat beraksi dan rekaman cctv.

"Berdasarkan hasil interogasi, Andi mengakui perbuatannya telah melakukan pencurian sesuai dengan LP tersebut di atas sendirian. Pengakuan pelaku, HP hasil curian tersebut dijualnya kepada E (masih dalam pengejaran)," jelas Putu.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, Andi pernah menjalani proses hukum sebanyak enam kali kasus pencurian.

Tak Suka Pekerjaan Fadel Islami Dipertanyakan, Muzdalifah Luapkan Kemarahannya

3 Diva Jarang Tampil Bersama dan Dikabarkan Bubar, Begini Kata Titi DJ

Menilik Potret Cantiknya Nyla Koh, Putri Nadya Hutagalung yang Ikut Jejak Sang Ibu ke Industri Media

Pada tahun 2008, ia divonis satu tahun dua bulan. Pada tahun 2010, ia divonis dua tahun enam bulan penjara. Pada 2012 ia divonis enam bulan penjara.

Kembali melakukan aksi pencurian, pada tahun yang sama (2012) ia kembali diamankan dan divonis 10 bulan penjara.

Pada tahun 2013, ia kembali masuk penjara dan divonis dua tahun enam bulan. Pada 2016 ia divonis empat tahun penjara.

http://medan.tribunnews.com/2019/05/...sinya?page=all
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bukan hobi tu, tapi ritual adat putera makpetak sumut sejak zaman purba (sekarang juga masih purba)

Bulan puasa selalu menjadi bulan paling berbahaya di medan, dihiasi perampokan, pembunuhan,pemerasan, jambret, begal

Di medan maimun, selalu dari pagi hingga malam dihiasi teriakan makhluk2 kampung pinggiran kali deli malak dan aniaya warga baik2 sepuas puasnya, dengan lengkingan tradisi petaklimin petaklimun kali taik deli yang  berbunyi "ANJENG KAW chinese, MANA DUIT THR/PARKIR?" mulai jalan pemuda, jalan pegadaian, jalan palangkaraya, dst

Disusul dengan dari malam hingga pagi, dihiasi dengan patroli bocah2 cilik kampung badur , di pemukiman warga dari jalan teratai hingga jalan multatuli, yang mencuri, lemparin rumah warga dengan mercon halal (khusus syariat petaklimin petaklimun sungai taik deli) jam 3 an pagi, supaya warga non muslim terbangun, kalau kebetulan rumah chinese, maka bocah2 cilik tsb tereak sama seperti tereakan bapak mereka waktu malak di siang hari, yakni "ANJENG KAU chinese, BABI K0NT0L KAU chinese!!"

Begitulah azab sengsara warga baik2 di bulan puasa, 24 jam diterror dan dianiaya, selama 3 generasi dari zaman Orde lama, hingga kini, sukses berkat dukungan aparat militer dan sipilnya,bahkan yang tikam warga di jalan pemuda dan jalan multatuli hanya ditangkap buat selfi kemudian dilepas dan masih malak di sekitar perisai plaza

Ingat, "ulama2" ormas mukapetak sumut hanya fokus ke pagar besi ruko hiburan malam, tidak pernah sekalipun para "ulama" ormas mukapetak sumut minta ke polisi untuk menurunkan kriminalitas yang menggila di bulan puasa, karena kejadian dibegal nya motor muazin, penemuan mayat manula korban perampokan di rumah/jalan, penganiayaan oleh preman THR, adalah tidak sepenting jam buka tutup pintu besi hiburan malam

Azab Fefek Makpetak Sumut