• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Masyarakat Udah Bosan Meratap, Maka Biarkan Mereka Ber-Tik Tok Ria!

AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Masyarakat Udah Bosan Meratap, Maka Biarkan Mereka Ber-Tik Tok Ria!


Fenomena yang belakangan ini semakin marak dan menjadi viral di media sosial semisal Tik Tok, yang dianggap hanya sebagai sampah (unfaedah), yang dikatakan dilakukan oleh generasi alay, micin, kids zaman now, sebenarnya itu merupakan suatu gejolak sosial, atas keresahan hidup yang mereka rasakan saat ini.

Ane pribadi enjoy-enjoy aja melihat olah mereka itu, selama mereka tidak melakukan tindak kriminal atau bertentangan dengan etika dan norma sosial. Bahkan Ane merasa terhibur dengan polah mereka, setelah setiap hari selalu serius bergelut dengan kerasnya hidup, menata ekonomi, untuk menatap masa depan. Ini adalah tontonan gratis yang sangat menghibur, sebagai selingan dari kisruhnya berita politik di tanah air, yang hanya menambah jiwa semakin stress.



Dan Ane kira, mereka yang berolah itu juga merupakan ekspresi dari keterhimpitan hidup yang tak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, keluarga, masyarakat, apalagi dari pemerintah. Barangkali karena kita tak pernah meneliti apa yang menjadi motif dan latar belakang mereka, sehingga kita hanya bisa “menghujat” mereka sebagai “generasi bobrok” atau apalah. Padahal boleh jadi itu terjadi karena mereka depresi akibat tak bisa membayar uang sekolah, dan berbagai tuntutan hidup yang tak bisa terpenuhi. Maka ketika ada media yang bisa menjadi saluran untuk mengungkapkan perasaan, mereka pun lantas menumpahkannya dengan berbagai ekspresi.

Dengan cara itulah sebagian beban hidup mereka dapat terlonggarkan. Dan bagi masyarakat umum, tentu ini juga akan menjadi hiburan tersendiri, sehingga konten-konten seperti ini biasanya selalu viral. Masyarakat mungkin sudah bosan dengan kata-kata motivator yang begitu serius dan menggurui, tapi pada kenyataannya kehidupan mereka sedikitpun tak pernah berubah. Atau dengan janji-janji politikus ketika berkampanye, tapi ketika sudah menjadi pejabat, tak sedikitpun mengingat apa yang pernah diucapkan.

Kemuakan-kemuakan terhadap realitas hidup tersebut, membuat mereka ingin mencari hiburan ringan, gratis, sehingga tak jarang sampai penderitaan hidup sendiri mereka jadikan lelocun agar jiwa bisa tertawa. Dan jika tidak ada yang bisa ditertawakan, maka mereka akan menertawakan diri mereka sendiri.

Sekali lagi, ini merupakan keresahan sosial, yang seharusnya Pemerintah bisa tanggap melihat fenomena ini sebagai bentuk dari kemuakan dan kebosanan masyarakat dalam meratapi hidup dan menyesali nasib atas kesulitan ekonomi yang terus menghimpit keseharian mereka.(*)
Spoiler for Referensi:

Quote:
Diubah oleh Aboeyy 27-04-2019 04:40
0
3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.