noviyanti96Avatar border
TS
noviyanti96
AKHWAT LABIL (Part 03) Bertemu Untuk Berpisah
BAB 3. Bertemu Untuk Berpisah

Kueratkan genggam pada besi pembatas dermaga, mata ini tak mau lepas dari hamparan samudra luas dengan perpaduan warna blue dan tosca. Langit mulai mengguratkan warna kelabu di sela awan, ujung jilbabku mengibas bebas tertiup angin.

'Ya Rabb, aku harus bagaimana?' batinku mulai goyah. Riak di bawah dermaga seakan ingin berlomba dengan irama jantung. Walaupun sudah tak ada hubungan apa-apa dengan Fatir, tetap saja rasaku tak bisa beranjak. Fatir, hatiku seutuhnya masih milikmu, sungguh aku menyesal sudah mengakhiri semua ini.

Wiwi memilih duduk jauh dari tempatku, katanya ingin memberi ruang, agar aku lebih leluasa melepas rindu. Ada-ada saja, tapi memang hanya Wiwi satu-satunya orang yang mengerti perasaanku. Wiwi, you best friend for ever!

"Nabil ...!" panggil suara parau. Deg! Darahku mengalir deras, aku tahu suara itu, aku sangat hafal.

Kubalikkan badan, tepat di hadapanku lelaki memakai kemeja biru, kharismanya ke mana-mana, sama sekali tak ada tanda-tanda bahwa ia anak SMA. Itu yang sudah membuatku tertipu waktu dulu. Mata sipit, hidung bangir dengan bibir tipis, semakin membuat tatapku tak ingin berpaling, aku harus mendongak karena labih pendek darinya.

"Mengapa menyusulku ke sini? Apa rindu seberat itu?" tanya Fatir dengan suara yang hampir saja tak kudengar. Kata-katanya barusan sungguh membuat jiwaku terhempas jauh, semakin kutatap netranya mencari pembenaran kalimat yang terucap barusan, apa dia tak merindukanku? Apakah ini balasan dari rindu dan pengorbananku agar bisa bertemu?

"Salah?" tanyaku balik dengan tatapan sendu.

"Tidak, hanya saja sudah tak pantas kau merindukanku," Kedengarannya memang lembut, tapi sungguh kalimat itu seakan menusukku. Apa ini balasan dari semua itu Fatir? Jika iya, sungguh kau benar jahat! Sekalipun aku yang mengakhiri, tapi di sini diriku lah yang rapuh, sebab melepas setengah hati itu sakitnya berkali lipat.

"Kenapa, Fatir?" Aku berharap mendapat jawaban yang bisa menenangkanku. Oh, Pleace! Aku ke sini untuk melepas rindu, bukan untuk berdebat.

"Kamu sudah jadi miliknya!"
Miliknya bagimana? Aku sendiri ... sejak putus darimu aku masih sendiri Fatir.

Apakah yang dimaksud itu ... Kak Rehan? Perlahan kesadaranku mulai muncul, beberapa waktu lalu, alasanku untuk mengakhiri hubungan dengan Fatir memang karena kak Rehan, lelaki yang dijodohkan kakak padaku. Perlahan aku mulai sadar, di sini akulah sosok yang jahat itu, iya egois memang!

Sejurus kemudian kami terdiam, sibuk dalam pikiran masing-masing, Fatir memilih berdiri di sisiku sambil melihat ke depan sejauh mata memandang.

"Kamu masih mencintaiku?" lontaran pertanyaan untuk membuka keheningan.

"Tentu!" jawab Fatir dengan tenangnya.

"Sama, aku juga!" Masa bodoh, aku jawab saja seperti itu, karena kenyataanya memang begitu.

Sedari tadi berdiri rasanya lelah juga, kucoba duduk dengan menjulurkan kaki ke bawah, Fatir pun mengikut.

"Sebentar lagi kamu lulus kan?"

"Iya."

"Mau lanjut kuliah?" kutatap lelaki yang sibuk memandangi air laut di bawah sana.

"In Shaa Allah. Kenapa?"

"Aku ingin kamu menikahiku."

Ya ampun apa yang sudah kukatakan? Sekonyol ini kah Nabil Adriana? Bagaimana kalau Fatir berpikir ekstrim. Sungguh, tolong jelaskan, salah kah permintaanku barusan?

Kepalaku tertunduk, sama halnya dengan Fatir. Apa yang ia pikirkan?

"Maaf, Bil. Bukannya aku tak mau. Kamu tahu sendiri lah keadaanya seperti apa." Lagi lelaki remaja ini berbicara lembut, sorot matanya teduh. Aku hanya bisa diam, tak tahu kata apa yang harus kulontarkan. Semua juga tahu, Fatir masih SMA, anak seusia dia memang jarang yang memikirkan untuk nikah, kebanyakan khayalan mereka tentang kampus yang akan di tuju, serta jurusan apa yang akan diambil, sangat jauh berbeda dengan apa yang aku pikirkan. Aku ingin menikah!

Sekarang aku sadar, di mana letak ketidak wajaran aku dan Fatir, dan di mana letak perbedaan kami. Cinta memang bisa saja sama, tapi kenyataan hidup dengan sendirinya akan bercerita dan membuka mata.
Terlebih, Ainun kakaknya Fatir tak suka padaku dan sebaliknya kakakku tak suka pada Fatir.

"Baiklah, jadi kita harus bagaimana?"

"Jalani saja apa yang sudah kamu pilih, asal kau selalu bahagia, dan baik-baik saja dengannya," ucap Fatir dengan nada berat, aku yakin apa yang di ucapkan tak sesuai kata hatinya. Pleace, hug me, Dear! Kamu sedang rapuh.

Selama menjadi kekasih Fatir, ia tak pernah macam-macam padaku, jangankan untuk berbuat lebih, sekedar merangkul saja tak pernah. Makanya aku salut, di zaman sekarang sangat langkah lelaki sepertinya, berjabat tangan denganya kuhitung hanya dua kali. Yah! Dua kali. Katanya ia ingin menjagaku, sebab ia tak sama seperti mantanku yang dulu. Menjadikan cinta sebagai bumerang untuk nafsu bejatnya.

"Fatir, hug me ... pleace!"
Shit! Setan apa yang sudah merasukiku? Mengapa dari tadi bicaraku selalu ngawur. Fatir malah tersenyum, tapi tak ada pelukan. Hanya saja jari telunjuk dan jari tengahnya ia kecup lama sambil memejamkan mata, lalu menempelkannya di keningku. Arrrgh! Bocah, kelakuanmu membuatku luluh lantak.

"Berjanjilah untuk tidak menangis lagi!" suara lembutnya seakan menikamku. Aku ingin menangis tapi tak bisa sekarang, biarkan semua berakhir indah.

"Aku janji, dan kamu ... berjanjilah untuk tidak berubah! Tetap jadi Fatir yang kukenal."

Tak ada jawaban, Lelaki ini hanya tersenyum menatapku. Pleace, Dear! Stop smile like this! Kau semakin membuatku sulit bernafas.

Langit semakin gelap, banyak burung yang terbang bergerombol hendak pulang ke sarangnya, bola pijar semakin tergelincir di ufuk barat, dengan perasaan legah bercampur perih, kami melangkahkan kaki di atas hamparan pasir putih yang luas, menikmati detik-detik kebersamaan yang entah akan jumpa lagi atau tidak. Namun, hatiku sedikit lebih tenang karena rindu telah mencair. Walaupun kenyataannya bersama tak menjadi pilihan. Terima kasih, Fatir! Kau lelaki terhebat yang pernah kumiliki, darimu aku percaya bahwa setia, menjaga, dan bahagia itu ada, walau tuhan menitipkan itu hanya sementara. Cinta Beda usia memang hanya untuk mereka yang benar-benar kuat!

****

Disaat yang lain berusaha untuk bersama, kita malah berusaha untuk tidak bersama. Bukanya aku tak mencintaimu, hanya saja banyak cinta yang harus kita selamatkan.

Fatir
tata604
tata604 memberi reputasi
1
388
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Girls & Boys Corner
Girls & Boys CornerKASKUS Official
3.4KThread10KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.