Ketika membeli, usahakan memilih beras yang masih baru. Beras yang masih baru memiliki karbohidrat yang masih tinggi serta masih menahan jenis vitamin yang belum terkontaminasi. Beras baru umumnya berwarna putih, baunya harum khas beras, dan masih utuh panjang.

Secara garis besar jenis beras bisa dibedakan menjadi beras pulen, sedang, dan pera. Jenis yang pulen bisa dikenali dari hasil nasi yang lebih empuk, agak lengket dan cenderung basah, serta gurih. Sebaliknya jenis yang pera bisa dipastikan lebih keras dan rasanya hambar. Biasanya nasi pulen bisa didapat dengan harga per liter di atas 9000-an.

Takaran air untuk membuat beras berbeda-beda. Takaran standar air yang normal adalah dua kali tinggi nasi yang umumnya bisa diukur melalui panjang telunjuk tangan. Hanya saja, untuk yang pulen sebaiknya takaran air sedikit dikurangi, sedangkan yang pera justru ditambah. Karena beras pulen lebih cepat menyerap air dibanding pera.

Untuk memberikan sedikit rasa pada nasi bisa dilakukan dengan sedikit memberikan garam ketika nasi dimasak. Maksudnya untuk menambah selera ketika sedang makan dan bau yang dihasilkan pun bisa lebih harum. Bukan haya itu, nasi juga bisa ditambah berbagai macam isian seperti jenis nasi liwet dari Sunda.

Jika ingin menghasilkan jenis nasi yang wangi, bisa dilakukan dengan memasukkan beberapa lembar daun salam atau daun pandan pada saat memasak nasi. Untuk membuatnya pulen (untuk jenis nasi sedang dan pera) bisa dilakukan dengan mencampur bubuk agar-agar putih melalui perbandingan 2:1.

Membuat nasi enak tetap tahan lama bisa dilakukan dengan cara membiarkan uap nasi mengering terlebih dulu, lalu menutupnya dengan serbet bersih baru setelahnya ditutup.