Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nadaramadhan20Avatar border
TS
nadaramadhan20
Jakarta Mulai Uji Coba Bus Listrik dari Tiongkok
Editor: Koko Triarko
Jurnalis: Lina Fitria - 29 Apr 2019 - 14:18

Jakarta Mulai Uji Coba Bus Listrik dari Tiongkok
Bus Listrik yang diuji coba , -Foto: Lina Fitria

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku terkesan dengan beroperasinya transportasi umum massal yang bebas emisi seperti bus listrik, karena akan secara langsung berdampak positif pada lingkungan, khususnya kualitas udara di Jakarta.

“Kualitas udara kita membutuhkan perubahan yang drastis, karena itu sekarang Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan konversi atas kendaraan umum massal menggunakan listrik kendaraan umum yang bebas emisi,” kata Anies, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Jakarta Mulai Uji Coba Bus Listrik dari Tiongkok
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, serta jajaran, melakukan uji coba bus listrik dari TransJakarta, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019). -Foto: Lina Fitria

Saat uji coba, Anies mengaku sangat kagum karena tidak mengeluarkan suara hingga asap. Dia pun mengungkapkan, bus listrik memiliki kelebihan, yakni minimnya suara serta getaran yang dihasilkan dari kerja mesin.

“Saya mencoba menumpang dari Bundaran HI, yang sangat keras adalah satu tidak ada suara itu terasa sekali. Kedua kita berada di dalam sambil merasa bersyukur, bahwa kendaraan ini tidak mengeluarkan asap. Jadi, tidak mengeluarkan efek pada kualitas udara, sesuatu yang insyaallah akan dirasakan oleh seluruh warga Jakarta,” tuturnya.

Dia menjelaskan, PT Transjakarta melakukan pembelian tiga unit bus listrik dari Tiongkok. Tujuannya agar Transjakarta bisa secara bertahap beralih dari tenaga gas dan bahan bakar minyak, ke tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan.

Anies menegaskan, sebagai ibu kota negara sekaligus kota dengan polusi yang tinggi, Jakarta harus memberanikan diri mengubah, tidak hanya sistem transportasi, tetapi juga sumberdaya yang digunakan.

“Alhamdulillah, pagi ini kita melakukan uji coba tiga bus pertama yang menggunakan tenaga listrik. Climate change yang terjadi memiliki implikasi yang besar terhadap masa depan manusia. Bila kita melakukan perubahan yang drastis, tampak dari climate change ini akan berdampak di masa depan,” tuturnya.

Selain itu, Pemprov DKI bakal menambah armada bus listrik sampai 10 unit. Bahkan, dia menyatakan, pihaknya melalui PT Transjakarta tengah menyiapkan proyeksi menggunakan semua bus Transjakarta bertenaga listrik.

“Ini baru tiga, pertama. Bulan-bulan awal Insyaallah bisa sampai 10 nantinya. Sambil kita siapkan proyeksi untuk menggunakan semua bus Transjakarta menggunakan listrik,” ungkap Anies.

Namun, kini Pemprov DKI Jakarta dan Transjakarta masih menggodok proses perizinan dan administrasi operasional bus listrik. Sehingga dalam waktu, dekat bus listrik akan melayani rute di sekitaran Monas saja.

“Pada aspek teknis, tiga bus di sini nanti akan beroperasi sementara melayani sekitaran Monas, sebagai eksebisi, jadi semua orang bisa mencoba dan merasakan,” jelasnya.

Kendaraan listrik ini rencananya menggantikan Bus Transjakarta yang saat ini beroperasi. Namun, hal tersebut masih menunggu proses lain yang harus dipenuhi.

“Secara safety teknis sudah siap, tapi secara administrasi masih ada pengurusan yang harus diselesaikan,” ungkap Anies.

Menurut Anies, proses perizinan administrasi tersebut berbeda, karena ini pertama kalinya kendaraan listrik akan mengaspal di Jakarta. Sehingga ada beberapa hal yang memerlukan penyesuaian, karena pada umumnya kendaraan menggunakan Bahan Bakar Minyak maupun Gas (BBM/BBG).

BACA JUGA
Kebakaran Terjadi di Dua Titik di Jakarta Utara
3 Mei 2019
Anies: Banjir Baru di Bantaran dan Belum Masuk Pusat Kota
2 Mei 2019
Cendana Trip
“Salah satu yang unik secara administrasi, perlu waktu kalau di STNK itu ada ukuran mesinnya, sekarang nggak ada lagi CC, karena seperti ini tidak ada ukuran CC-nya, tapi secara administrasi semuanya,” kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, uji coba berlangsung hingga syarat administrasi operasional bus listrik terbit.

“Sekarang masih proses administrasi. Mudah-mudahan Juni, selambat-lambatnya Juli, sudah selesai kemudian bisa beroperasional,” jelasnya.

Kemudian, kata Anies, bus listrik bisa lebih dahulu beroperasi melayani secara eksibisi, agar bisa dinikmati masyarakat secara luas.

Anies berpesan, dengan adanya keberadaan bus listrik dapat membawa dampak perubahan, terutama perubahan perilaku warga ibu kota untuk lebih memilih menggunakan transportasi massal yang ramah lingkungan.

“Pesan utamanya, Pemprov DKI Jakarta menyadari sekali pentingnya perubahan kita terkait lingkungan hidup. Kita berharap, adanya bus listrik ini masyarakat bisa mengurangi kendaraan bermotor dan lebih banyak memilih kendaraan umum,” ujarnya.

Sementara, Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, menambahkan, ketiga bus listrik berasal dari dua manufaktur. Yakni, perusahaan dalam negeri PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan perusahaan asal Cina, BYD Auto Co Ltd.

Dia mengatakan, bus listrik tersebut tanpa emisi. Dia berharap, bus listrik bisa menekan biaya operasional yang akan diketahui pada uji coba nanti. Kendati untuk investasi awal membeli bus listrik relatif lebih mahal.

“Dan, di masa depan di dalam jangka panjang, biaya operasionalnya akan lebih murah bus listrik ini, apalagi kalau kita memperhitungkan dampaknya kepada lingkungan,” kata Agung.

Dia mengatakan, PT Transjakarta nantinya tidak akan memiliki bus listrik tersebut. Bus-bus listrik akan dimiliki dan dioperasikan lima perusahaan operator yang sudah menandatangani kesepakatan dengan PT Transjakarta.

Namun hingga hari ini, ketiga bus tersebut masih belum memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), baru memiliki Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK).

“Belum ada STNK, karena dalam STNK harus ada ukuran CC-nya berapa, padahal ini bukan pakai CC, tapi pakai berapa watt,” kata Agung.

Agung menjelaskan, PT Transjakarta akan membayar para operator tersebut, sama seperti skema Jak Lingko. PT Transjakarta membayar rupiah per kilometer.

“Tentunya rupiah per kilometer untuk listrik ini akan berbeda dibandingkan dengan BBM, karena itu kita perlu melakukan uji coba,” imbuh Agung.

Anies beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta, melakukan pra uji coba bus listrik dari Transjakarta. Rute uji coba pertama kali mengambil rute Balai Kota DKI Jakarta hingga Bundaran Hotel Indonesia dan kembali ke Balai Kota.

Uji coba akan dilaksanakan hingga enam bulan ke depan. Namun bila ditemukan kekurangan, uji coba akan dilanjutkan hingga 12 bulan.

Sumber
https://www.cendananews.com/2019/04/...-tiongkok.html

Komen TS
Loh katanya pake SCANIA asal Eropa kok balik lagi ke Cina

Pak Anies gimana sihemoticon-Bingung
itkgid
itkgid memberi reputasi
1
2K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.