Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

omatsuri.hanaAvatar border
TS
omatsuri.hana
Kapankah Petani Bisa Naik Kelas ?!
Kapan petani mau naik kelas ?! Kalau oknum pejabat pemerintah sibuk untuk kesejahteraan pribadi.


Kapankah Petani Bisa Naik Kelas ?!
ilustrasi gambar

Sampai sekarang kesejahteraan petani masih kalah mendapat perhatian bahkan bila di bandingkan dengan pegawai negri sipil. Padahal tugas petani adalah tugas yang vital. Kalau terus-menerus tidak di perhatikan, maka tak heran banyak petani memilih menjual ladang mereka ke developer perumahan. Dengan alasan uang nya lebih pasti. Imbasnya alokasi luas tanah pertanian makin merosot kian tahun. Berganti menjadi perumahan yang kian menjamur.
Setelah itu bila terjadi kekurangan pangan, menurut pemerintah ya solusinya import saja !!
Import pangan memang di anggap jalan yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut di banding bila harus mengelola secara kompleks masalah pertanian di negri kita, mulai kalahnya kualitas produk pertanian di banding negri tetangga (thailand, vietnam etc.), mengedukasi petani melakukan pengelolaan uang atau mengedukasi petani agar bisa menghasilkan produk lanjutan.

Bagi beberapa oknum pejabat pemerintahan terkait, jelas lebih menguntungkan import pangan. Karena lumayan ya kecipratan biaya pengadaan yang dananya dari negara. Bahkan tak jarang yang masih kurang puas lalu korupsi. Seperti yang mencuat pada tahun 2013, kasus korupsi yang menjerat presiden PKS saat itu Luthfi Hasan Ishaaq dan Anggota DPR RI periode 2009-2014 Ahmad Fathanah dalam kasus import daging sapi. Banyak pihak lain juga yang terlibat termasuk perusahaan importir dan beberapa artis tanah air.

Kekuasaan memang tak jarang membutakan mata, ya bisa di lihat ujung-ujungnya untuk wanita.

Kembali lagi pada masalah import pangan. di ketahui bahwa pemerintah juga mengimpor singkong. Iya men singkong ya lu tuncepin ke tanah langsung jadi... Dan angka impornya tak main-main, mencapai 500,000 ton sepanjang tahun 2018. (Sumber data : kontan.com)

Dan menyedihkan nya, saya kutip dari petani singkong langsung di daerah sukamakmur, Bogor. Mereka mengatakan bahwa harga singkong terus turun dan tak jarang petani singkong ini membiarkan singkongnya membusuk di dalam tanah karena kadung kesal harga jual tidak sesuai dengan tenaga yang di keluarkan dan biaya pupuk.
Menurut penuturan para petani singkong ini, Pabrik-pabrik pengolahan singkong untuk di jadikan tepung tapioka tak jarang menolak singkong hasil tanaman mereka karena di anggap kualitasnya di bawah standart. Bukan salah pabriknya menolak, karena mereka juga harus untung dalam melakukan kegiatan usaha.
Tapi para petani ini kebingungan bagaimana memproduksi singkong berkualitas baik.
Siapa yang bisa mengajarkan nya, sedangkan sudah menjadi rahasia umum bahwa sarjana pertanian kini banyak yang memilih bekerja di industri lain, seperti perbankan atau manufaktur. Tak nyambung memang, tapi apa daya karena dunia pertanian tak mendapatkan perhatian yang cukup, dan belum ada kesejahteraan bagi para penggiatnya.

Wasalam.

Sumber tulisan : 🔨my-head
Referensi berita : wikipedia
Diubah oleh omatsuri.hana 29-04-2019 02:04
dzacky239
Gudyl
Gudyl dan dzacky239 memberi reputasi
2
1K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.