Jakarta - Baru-baru ini, Dahlan Iskan mengungkapkan bela sungkawa kepada 'penemu' formula susu anak autis, Nana Dahlan di media sosialnya. Nana dikabarkan meninggal karena kanker pankreas.

"Barusan dapat kabar duka. binaan sy, Nana Dahlan, kemarin meninggal setelah operasi pangkreas. Dia penemu susu bayi untuk anak autis. Lagi mau sy bikinkan pabriknya, meninggal. mohon kirim alfatehah buat beliau," tulisnya di Twitter, Senin (5/11/2018).

Dihubungi detikHealth, Dahlan menuturkan bahwa Nana adalah sosok ibu tangguh yang fokus untuk merawat anaknya yang mengidap autisme. Nana meninggalkan semua pekerjaannya demi merawat sang buah hati.

"Tidak hanya merawat anak, tapi beliau juga meneliti penyebab anaknya autis. Dia mencoba segala ramuan, semua yang orang lain bilang ke dia. Terakhir sampe menemukan formula susu untuk anak autis, sampai anaknya bisa sembuh," cerita Dahlan melalui saluran telepon.
Baca juga: 3 Olahraga Simpel, Cocok untuk Penyandang Autis

Menurut Dahlan, Nana tidak membagikan resep formula susu tersebut. Namun setelah berhasil menyembuhkan anaknya, Nana memproduksi susu untuk anak autis itu dengan harapan bisa menyembuhkan anak-anak lain yang bernasib sama dengan anaknya.

Dahlan pun mendukungnya perjuangan Nana. Namun karena takut dianggap ilegal (tidak berizin), Nana pun memberhentikan produksi susu tersebut.

"Akhirnya saya ketemu. Saya mau bantu buatkan pabriknya. Sudah mulai mencari bangunan mana yang cocok. Sudah ada panduan dari BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan), sudah ada konsultasi," tuturnya.

Belum sempat berdiri pabrik susu untuk anak autis tersebut, Nana sudah dipanggil Sang Maha Kuasa setelah menjalani operasi kanker pankreas.

"Kena kanker pankreas, sudah stadium empat. Habis operasi kemarin meninggal," ungkap dahlan.

Formula susu tersebut diklaim bisa menyembuhkan anaknya Nana yang disebut Dahlan sembuh pada usianya memasuki sekolah dasar (SD). Hingga kini, anak Nana tengah mengenyam pendidikan perkuliahan semester satu Fakultas Hukum.

"Anaknya sehat, pintar malah," tutupnya.

Komen ts :

Turut berdukacita buat yg ditinggalkan, sayang sekali formulanya gak dibagikan sebelum mendiang berpulang, kalo sempat bisa dibayangkan berapa banyak anak autis yg bisa diselamatkan

Btw ane googling lebih lanjut tentang mendiang tapi minim beritanya

Sumur