Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

omatsuri.hanaAvatar border
TS
omatsuri.hana
Dendam Anak Terhadap Bapaknya


Dendam Anak Terhadap Bapaknya
sumber gambar

setiap jengkal dalam memori
tiga perempatnya adalah luka

setiap air mata yang tertahan
tetap saja satu dua jatuh menetes
menahan kesakitan hati
mendengar ucapan kasar tak berguna dari seorang bapak

telah di bangun gedung meninggi menuju kilau
di tata bersama dendam
telah di susun cahaya kilau sedemikian rupa
menyembunyikan gelap dari ke egoisan seorang bapak.

seorang bapak, yang seharusnya memiliki kata bijaksana
tapi bapak hanya pintar sumpah serapah
seorang bapak,yang berjuang demi anaknya
bapak memang berjuang, tapi banyak alfa nya untuk anak
bapak berjuang untuk memenuhi kesombongan dan harga diri yang tak kunjung penuh..
seorang bapak, yang berpeluh dalam berkerja untuk mencari nafkah
tapi bapak, iya kau berlelah diri, tapi pulang untuk memaki .. dengan alasan kau lelah..
sia sia kah semua lelah bapak..
demi berbalas rupiah kah semua sikap manis bapak !!!


--------
Sedikit berbagi curahan beban mental anak dari keluarga broken home.


Tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh sering membuat orang-orang mengalami perubahan, gangguan, atau masalah-masalah terkait perilaku. Orang menjadi lebih tertutup, tidak mudah percaya dengan orang lain, mudah cemas, menyalahkan diri sendiri, tidak stabil secara emosi, murung dan sedih yang berkepanjangan. Sebagai orang-orang yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, kami banyak mengalami gejolak emosi sebagai akibat peran fungsional keluarga yang tidak optimal.

Tidak adanya peran fungsional keluarga dalam kehidupan sehari hari membuat kami, orang-orang dari keluarga yang tidak utuh, cenderung tertutup dan tidak mudah percaya dengan orang lain karena kami sering merasa kecewa. Kecewa karena keluarga yang tidak harmonis, tidak ada penerimaan, kasih sayang, rasa nyaman, negosiasi, dan perlindungan. Kami sering merasa tidak stabil secara emosi. Ketidakstabilan emosi tersebut karena keadaan keluarga yang tidak hangat, orangtua bercerai dan tekanan atau pengabaian orangtua terhadap kami. Tekanan atau pengabaian orangtua membuat kami tidak mampu membedakan antara emosi sedih dan gembira. Bahkan pada kasus orangtua bercerai, kami sering menyalahkan diri sendiri karena pemikiran bahwa kamilah penyebab perceraian orangtua. Beberapa dari kami juga menampakkan gejala-gejala kecemasan, depresi, bahkanketidakpercayaan diri untuk membangun suatu hubungan.

Kami merasa sudah cukup berat menerima kenyataan bahwa keluarga kami “berbeda” dari keluarga lainnya, ditambah lagi dengan gejolak emosi-emosi dalam diri. Sayangnya, tidak jarang orang-orang melabeli kami dengan berbagai stigma-stigma negatif, seperti anak dari keluarga tidak utuh akan membawa pengaruh buruk bagi lingkungan, liar, tanpa kontrol, tidak bermoral, tidak terarah, dan label negatif lainnya. Walaupun menurut penelitianAmerican Psychological Association, anak-anak yang mengalami perceraian orangtua lebih memiliki kecenderunganmenunjukkan masalah-masalah perilaku, hal itu bukan berarti semua dari kami mengalami masalah perilaku serta dinilai buruk dan hancur. Nyatanya, berdasarkan penelitian selama 20 tahun, sekitar 80% orang-orang yang berasal dari keluarga tidak utuh (bercerai) dapat beradaptasi dengan baik dan tidak memperlihatkan efek negatif dalam hal pendidikan, kehidupan sosial, dan kesehatan mental.

Hanya saja menyimpan luka hingga kini.


Sumber artikel : google
0
940
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.