TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Beberapa toko buku di sekitar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, mengeluhkan keuntungan menurun sejak awal tahun ini akibat melemahnya minat mahasiwa berbelanja buku.
Dari pengamatan Tribun Jabar, Jumat (26/4/2019) menjelang siang, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi masuk dan keluar ke dalam kampus.
Sedangkan beberapa toko buku sekitar kampus tersebut terlihat sepi.
Tidak terlihat satu orang pun yang datang, bahkan sekadar melihat buku.
Muhidin (34), penjual di Toko Buku Hidayah, mengatakan bahwa kondisi tersebut juga dialami rekan-rekannya sesama pedagang buku di sekitar kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kini hanya ada 6 toko buku yang masih buka di dekat Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
"Makin sepi yang beli. Omzet bahkan menurun hingga 50 persen," ujar Muhidin, di Jalan A.H. Nasution, Kota Bandung, Jumat (26/4/2019).
• Ini Bahaya Tidur Lagi Setelah Sahur, Sebaiknya Anda Lakukan Amalan Ini Setelah Santap Sahur

Dia menjelaskan, turunnya minat mahasiswa membeli buku disebabkan oleh banyak faktor.
Menurut Muhidin, minat baca yang kurang ditambah kehadiran e-book yang bisa diunduh secara gratis di internet, hingga kehadiran agen buku di kampus menjadi penyebab sepinya toko buku.
"Saya sangat menyayangkan mahasiswa beli buku kalau disuruh dosen beli. Membeli karena keinginan sangat jarang sekali," ujarnya seraya mengaku berniat banting usaha lain melihat kondisi kini.
Hal serupa disampaikan oleh Chairil Chalik (60) yang telah berjualan buku di samping kampus sejak 1983.
Ia mengatakan bahwa kondisi keuangan yang kurang stabil, sebagai dampak dari situasi ekonomi nasional yang belum benar-benar kondusif.
"Secara keseluruhan daya beli lemah dan daya bacanya juga. Ditambah harga buku juga mahal," kata Chairil.
Ia berharap, ke depannya mahasiswa dan masyarakat terus dirangsang oleh pengambil kebijakan untuk gemar membaca dan memberikan contoh yang baik.

http://jabar.tribunnews.com/2019/04/...g-sepi-pembeli