Ivan Klyucharev


Seorang ilusionis Rusia yang bernama Ivan Klyucharev (IK), berusia 30 tahun, dinyatakan hilang sejak bulan Mei 2017 lalu. Ibunya telah membuat laporan polisi tentang hilangnya IK, namun akhirnya baru-baru ini ditemukan warga dalam keadaan tinggal kerangka.



IK dikenal sebagai seorang Hiker yang suka meniru aksi Houdini, yakni melepaskan diri dari ikatan rantai / borgol dalam hitungan detik. Jika gagal, maka nyawa yang menjadi taruhannya.

IK ditemukan dalam keadaan tangan terborgol pada sebatang pohon kayu, di sebuah hutan sekitar 80 mil dari Moskow. Kondisinya sudah tinggal tulang belulang, yang sudah tertanam di tanah, masih mengenakan sweter.

Polisi Rusia menduga ada tiga kemungkinan penyebab kematiannya, yaitu:

1. Aksi yang gagal meloloskan diri melepas borgol dalam sebuah percobaan meniru trik sulap Houdini.

2. Korban pembunuhan, namun kondisinya diposisikan seolah-olah IK sedang dalam sebuah percobaan Hiker yang gagal.

3. Akibat eksperimen seksual yang aneh.

Tidak jauh dari TKP, sebuah kamera video ditemukan mengarah pada tubuh korban.

Untuk penyidikan lebih lanjut, Polisi memeriksa isi memory kamera tersebut, serta isi komputer korban. Di samping itu, juga ditemukan sebuah tenda single, lima set borgol, tiga rantai logam, enam gembok, dan buku tentang simpul ikatan.



Selain tangan, tubuh IK juga dililit rantai yang diikatkan pada sebatang pohon. Tengkorak kepalanya tertutup hoodie yang dipakainya.

Kini ahli forensik Rusia sedang memeriksa faktor penyebab kematian IK, yang merupakan anggota komunitas keterampilan bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.

Ivan memang seorang pecinta Hiking. Sebelum dinyatakan hilang, ia terlihat menumpang kendaraan melintasi berbagai kawasan Rusia. Ia menyukai tempat-tempat sunyi dan terpencil sebagai percobaan aksi berbahaya itu.

Teman IK sendiri pernah berkomentar, bahwa IK itu memang sangat suka pergi ke hutan sendirian, lalu mencoba merantai atau memborgol dirinya sendiri, dan membuang kuncinya.

Meski ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, ibu IK merasa lega. Sebab setelah 2 tahun keberadan IK tidak jelas, sekarang ia ikhlas setelah melihat kerangka jasad putranya itu. Ref
***
Hal yang paling patut disayangkan adalah tindakan IK tak pernah membawa teman atau tenaga ahli yang membimbingnya, atau menolongnya jika terjadi hal-hal yang di luar prediksi.

Padahal dalam aksi-aksi ekstrem yang dilakukan Houdini sendiri, selalu didampingi asisten, tenaga ahli dan tenaga medis sebagai antisipasi penanggulangan risiko jika terjadi aksi gagal.

Meski demikian, belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, sebab polisi sedang menyelidikinya. Jika hasil otopsi sudah keluar, baru terjawab teka teki tentang penyebab kematiannya.

So, jangan tiru aksi ini di rumah, tanpa pengawasan sang ahli. (*)