Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Perjalanan Hyundai Di Indonesia, Berawal Dari Mobil Nasional Bimantara

papaganteng212Avatar border
TS
papaganteng212
Perjalanan Hyundai Di Indonesia, Berawal Dari Mobil Nasional Bimantara
Halo agan-agan yg budiman..
Msh anget soal quick count. 01 dan 02, kita intermezzo dulu soal otomotif.

Kalau sebelumnya kita bahas Timor, kali ini kita bahas saudaranya, Bimantara, yg bertransformasi jadi Hyundai di Indonesia.



Hyundai masuk Indonesia pada pertengahan 90-an, lewat agen tunggal pemegang mereknya, PT. Citra Mobil Nasional (CMN).

Mobil Hyundai pertama yang pertama kali diluncurkan adalah Elantra pada tahun 1995. Ini merupakan mobil Korea pertama yang dipasarkan di Indonesia, hasil rakitan pabrik di Bekasi Barat.

Dari awal sudah punya pabrik assembling dengan kapasitas produksi per tahun 10.000 unit, itu untuk satu shift, papar Jongkie D. Sugiarto (mantan presiden direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia Motor (HMI).

Waktu itu merencanakan komitmen bahwa tiap satu tahun CMN meluncurkan atau merakit satu model mobil. Pada 1996, perusahaan ini mencanangkan untuk merakit Accent yang kemudian diluncurkan pada pertengahan tahun, menjelang Gaikindo Expo.

Awal tahun itu muncul peraturan tentang mobil nasional (mobnas), sehingga terjadilah gejolak di dunia permobilan di Indonesia, karena mobnas hanya diberikan pada Timor (PT. Timor Putra Nasional).

"Kami sendiri (CMN) tdk mendpt fasilitas mobnas," kisah Jongkie yg saat itu menjadi Presiden Direktur PT. CMN.

Padahal, lanjut Jongkie, CMN sudah mempersiapkan segalanya. Perusahaan sudah mengikuti aturan main yg ada, seperti harus 100% perusahaan dalam negeri, menggunakan komponen local 29% pada tahun pertama, 49% di tahun kedua, 60% di tahun ketiga dan mobilnya harus bermerek Indonesia.



"Sebetulnya pada saat saya menandatangani perjanjian dengan Hyundai Korea pada tahun 1994, soal mobnas itu merupakan satu hal yg kami canangkan. Kami akan membuat mobnas, Itu tahun 1994, jadi belum ada cerita mobnas yg muncul di tahun 1996," ungkapnya.

Dari nama perusahaannya saja, kata Jongkie, sudah jelas mencerminkan bahwa Hyundai menginginkan suatu ketika mobilnya adalah mobnas. Kata Citra pada nama perusahaan itu diambil dari Bimantara Citra.

"Pada saat itu kalau mobil mau jadi mobnas harus memakai merek nasional, maka kami mengganti nama. Karena, kami sudah punya agreemet dengan Hyundai Korea. Kami ganti nama Hyundai dengan nama Bimantara Hyundai Accent kami namai Bimantara Cakra. Lalu  Hyundai Elantra kami namai Bimantara Nenggala," jelas Jongkie.

Lantas betapa reaksi Hyundai Korea? Menurut Jongkie, Hyundai mengatakan kalau memang demikian aturan pemerintah Indonesia, Maka pada tahun 1997 didirikanlah perusahaan patungan Bimantara dan Hyundai dengan nama PT. Bimantara Hyundai Indonesia (BHI).BHI adalah usaha patungan 50% Hyundai 50% Bimantara.

BHI mencanangkan membuat produk Hyundai di Indonesia bersetir kanan(right hand drive) yg nantinya untuk ekspor ke kawasan Asia Pasifik.

Mereka pun bergerak cepat. Sesudah penandatangan kesepakatan dan sebagainya, lokasi pabrik pun sudah ditentukan yaitu di Cikampek, Jawa Barat, Peletakan batu pertama pembangunan pabrik sdh dilakukan dan para insinyur Korea pun sdh ada di Indonesia untuk merancang mobil. Jadi ini manufacturing bukan assembling. Pasarnya bukan hanya Indonesia, juga sampai ke Australia. Tetapi apa yg terjadi? Di akhir 1997 terjadi krisis moneter. Pabrik pun stop dulu. Insinyur-insinyurnya dipulangkan ke Korea dan Korea pun ikut terkena krisis pada waktu itu.

Krisis moneter berimbas pada bidang lain dan menimbulkan gejolah politik pada tahun 1998. Gejolak ini berbuntut pada lengsernya almarhum Soeharto dari takhta kepresidenan Republik Indonesia dan digantikan BJ. Habibie, yang waktu itu sebagai wakil presiden. Krisis pun terus berlanjut.

Sehingga, kata Jongkie proyek ini terbengkalai. Sampai tahun 2000 istilahnya tiarap dulu. Selain industri mobilnya juga berantakan. Pada tahun 2000 Bimantara memutuskan tidak meneruskan usahanya di bidang otomotif . Semua unit otomotifnya dilepas. Hyundai dan lain-lainnya lepas dari Bimantara. Jadi cikal bakalnya Hyundai itu adalah PT. Citra Mobil nasional, ungkapnya.

Setelah itu Hyundai bangkit kembali dengan merakit Atoz dengan bendera PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) ini merupakan city car pertama di Indonesia. Pihaknya menyadari, daya beli masyarakan Indonesia sudah sedemikan turunnya  akibat krisis. Sehingga mereka hanya mampu beli mobil dengan harga di bawah Rp. 100 juta.

Setelah Hyundai menjual Atoz, menurut Jongkie mulai 2001 dan seterusnya merek-merek lain mengeluarkan mobil-mobil dengan harga di bawah Rp. 150 juta. Sebut saja misalnya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Karimun. Persaingan ketatpun terjadi di segmen dengan harga Rp. 150 juta ke bawah. Dan sekarang Hyundai hadir di Indonesia dengan banyak pilihan model dan varian, tandas Jongkie.

farizfajar
farizfajar memberi reputasi
1
3.9K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread15.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.