Joko Widodo mengungkap bahwa dirinya telah mengutus seseorang yang disebut-sebut Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk menemui Prabowo Subianto.

Tujuannya, tidak lain untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo usai gelaran Pilpres 2019.

Namun, belum diketahui pasti maksud dan tujuan seseorang yang belakangan diketahui Luhut itu menemui Prabowo.

Akan tetapi, hingga kini, orang dekat capres nomor urut 01 itu masih belum bisa bertatap muka dengan capres nomor urut 02 tersebut.

Alasannya, Prabowo saat ini tengah disibukkan dengan fokus mengawal rekapitulasi surat suara (formulir C1) Pilpres 2019.



Tersiar kabar bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu baru bisa ditemui usai penghitungan suara resmi di KPU pada bulan lalu.

Melalui akun Twitter pribadi miliknya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso melemparkan isu.

Menurutnya, maksud dan tujuan Luhut menemui capres jagoannya itu bisa jadi memiliki tujuan dan maksud lain.

“Betulkah LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) minta dijadikan menteri di kabinet Prabowo?” cuit Priyo, Senin (22/4/2019).

Hingga saat ini, twit di akun @PriyoBudiS itu sudah diretweet hampir seribu kali dan disukai 2 ribuan orang.

Menurut Priyo, jika nanti Prabowo-Sandi terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, Luhut berpeluang berupaya melakukan lobi-lobi politik agar dijadikan menteri.

“Betulkah?” lanjut Sekjen Partai Berkarya ini.



Sebelumnya, Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria menanggapi kabar soal rencana Jokowi menemui Prabowo.

Menurut Riza, pertemuan Jokowi dan Prabowo saat ini adalah bukan sesuatu yang penting dan tidak jelas tujuannya.

“Saya enggak tahu urgensinya 01 mau bertemu dengan 02,” kata Riza di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2019).

Begi Riza, Jokowi tidak perlu menemui Prabowo jika hanya ingin berbicara tentang persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut dia, Prabowo sosok yang nasionalis dan patriot sehingga tidak ingin Indonesia terpecah belah.



“Jangankan harta dan nyawa, bahkan, jiwa Pak Prabowo dia pertaruhkan untuk bangsa dan negara. Jadi, jangan pernah meragukan jiwa nasionalisme dari Pak Prabowo,” ucap dia.

Saat ini, kata Riza, terdapat hal penting untuk dikerjakan Prabowo dan Jokowi. Salah satunya mengawal proses penghitungan suara Pilpres 2019 tanpa ada kecurangan.

“Mari kita sama-sama saling menghargai, menghormati, silakan 01 mengawal, kami juga 02 mengawal, saya kira pertemuan itu pada waktunya nanti,”

“Sekarang mari kita sama-sama fokus mengawal rekapitulasi di kecamatan masing-masing,” pungkas dia.



Minta jatah....


Datangi Prabowo, Luhut Minta Jatah Menteri !