- Beranda
- Stories from the Heart
Lara(S)
...
TS
Nelarf
Lara(S)
Ini cerita pertama gue, tolong bantu kritik dan saran nya agar kemampuan menulis gue dapat berkembang menjadi lebih baik lagi, dan semoga saja cerita ini tidak putus di tengah jalan, karena setiap cerita yang dimulai wajib untuk diselesaikan, terimakasih untuk yang berkenan membaca
***
Balon warna-warni sudah menghiasi ruangan putih ini, kue cokelat dengan nama Larasati diatasnya dan lilin lilin kecil berjumlah lima yang mengitarinya , para temanku yang sudah mulai datang dengan orang tuanya, semakin membuatku tak sabar merayakan hari istimewaku.
"Bunda, temenku udah banyak yang datang, kapan tiup lilin nya?" Kutarik ujung baju bundaku, aku sudah tidak sabar, ini adalah pesta ulangtahun pertamaku setelah 5 tahun aku mengenal dunia ini
"Bentar ya sayang, ayah belum sampai." Ucap bunda menenangkan ku
tamu undangan berbondong-bondong hadir dengan membawa kotak kotak yang kuyakini berisi barang-baranh yang aku sukai , tetapi ayahku belum juga tiba, aku sudah tidak sabar meniup lilin dan membuka kado, tak lama kemudian ayahku datang, dia berjalan dengan sangat cepat
"Ayah...." Aku mendekati nya mencoba merangkulnya, tapi tangan kekar ayahku mengibaskan tubuhku yang mungil inj, sehingga aku pun terpental ke sudut ruang dan pada saat itu juga kepalaku terbentur ujung meja, tanganku meraba kepalaku yang terasa sangat penting,
"Merah." Tutur ku saat melihat telapak tanganku, terdengar tangisan bunda yang meraung-raung akibat kemarahan ayah, aku takut.
" Laras." Bang Reza menghampiri ku
"Bang, tangan laras merah." Ku ulurkan telapak tanganku didepan bang Reza.
Bang Reza pun pergi setelah melihat darah segar di telapak tanganku, meninggalkan ku dalam sebuah ketakutan dan keheningan, disisi lain suasana sekitarku semakin ricuh, teman-teman ku pun banyak yang meninggal kan istana megah ku yang berubah menjadi seperti neraka, tanpa berpamitan dengan sang pemilik rumah Kemudian penglihatan ku semakin tak jelas dan semuanya menjadi gelap.
***
Salam,
***
Balon warna-warni sudah menghiasi ruangan putih ini, kue cokelat dengan nama Larasati diatasnya dan lilin lilin kecil berjumlah lima yang mengitarinya , para temanku yang sudah mulai datang dengan orang tuanya, semakin membuatku tak sabar merayakan hari istimewaku.
"Bunda, temenku udah banyak yang datang, kapan tiup lilin nya?" Kutarik ujung baju bundaku, aku sudah tidak sabar, ini adalah pesta ulangtahun pertamaku setelah 5 tahun aku mengenal dunia ini
"Bentar ya sayang, ayah belum sampai." Ucap bunda menenangkan ku
tamu undangan berbondong-bondong hadir dengan membawa kotak kotak yang kuyakini berisi barang-baranh yang aku sukai , tetapi ayahku belum juga tiba, aku sudah tidak sabar meniup lilin dan membuka kado, tak lama kemudian ayahku datang, dia berjalan dengan sangat cepat
"Ayah...." Aku mendekati nya mencoba merangkulnya, tapi tangan kekar ayahku mengibaskan tubuhku yang mungil inj, sehingga aku pun terpental ke sudut ruang dan pada saat itu juga kepalaku terbentur ujung meja, tanganku meraba kepalaku yang terasa sangat penting,
"Merah." Tutur ku saat melihat telapak tanganku, terdengar tangisan bunda yang meraung-raung akibat kemarahan ayah, aku takut.
" Laras." Bang Reza menghampiri ku
"Bang, tangan laras merah." Ku ulurkan telapak tanganku didepan bang Reza.
Bang Reza pun pergi setelah melihat darah segar di telapak tanganku, meninggalkan ku dalam sebuah ketakutan dan keheningan, disisi lain suasana sekitarku semakin ricuh, teman-teman ku pun banyak yang meninggal kan istana megah ku yang berubah menjadi seperti neraka, tanpa berpamitan dengan sang pemilik rumah Kemudian penglihatan ku semakin tak jelas dan semuanya menjadi gelap.
***
Salam,
Diubah oleh Nelarf 21-04-2019 12:50
0
590
7
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32KThread•44.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya