Yeayy ada update!!!

mobil melaju tatkala sang mentari sedang mengintip, kehidupan baru pun dimulai, lembar-lembar kehidupan akan terukir di usia baru, banyak harapan yang tumbuh dan kegelisahan pun tak lupa menyertainya, semoga ini hari keberuntunganku.

" happy birthday laras, semoga tahun ini makin baik sama gue, makin sayang sama gue dan yang terakhir semoga lekas punya pacar biar nggak gerusuhin gue."  dengan nada riang dan uluran kado bersampul merah muda di tangannya, oca menyambutku.

oca adalah sahabatku, dia tumbuh menjadi gadis yang baik dan mandiri walaupun tanpa peran keluarga didalamnya, dia gadis yang kuat dan pemberani walaupun didalam lubuk hatinya ada goresan luka yang mungkin tak bisa ditempis kebenarannya.

" apaan dah, ini kan hari ulang tahun gue, ngapain doa buat diri sendiri? egois banget." balasku.

"kan hidup lo udah enak ras, lah hidup gue? bisa punya temen kayak lo aja udah bersyukur banget, tapi gpp buat hari ini gue bakal doain lo lekas punya pacar biar nggak ngerusuhin gue." ujarnya dengan senyum yang sulit diartikan.

" sama aja ca, ujung-ujungnya do'anya balik sama lo lagi, dan Lo juga tau gue nggak akan pacaran." ucapku tegas.

" lo masih suka laki-laki kan ras? eits jangan di buka disini kadonya, buka dirumah aja" tangan gesitnya meraih kotak bewarna pink itu dan menyimpannya di dalam tasku.

"kenapa? "

" biar lo penasaran" tawanya begitu nyaring, seperti tak ada beban dalam hidupnya.

gampang sekali membuat dia bahagia atau berpura-pura bahagia? aku tak tau.

***

siang ini kantin sekolah begitu ramai, melihat kanan kiri depan belakang, tak ada satupun meja yang kosong.

" ke kelas aja ca, nggak ada tempat."  ucapku putus asa.

" tenang pasti ada tempat untuk orang yang ulang tahun hari ini." ucapnya seraya bingung mencari tempat, aku hanya diam seperti patung menunggu gadis itu kembali.

tak lama kemudian gadis itu muncul dan melambaikan tangan, aku berjalan menuju kearahnya.

" udah dapat tempat?" tanyaku.

" ini." oca menunjuk sebuah meja yang telah ditempati oleh seorang laki-laki yang amat sangat dicitainya, aku tau itu karena oca menceritakan nya tanpa bosan.

aku hanya mengedarkan mata, seraya meminta kejelasan terhadap sahabatku ini.

" udah duduk aja, gue pesen makan dulu."

" temennya oca ya, namanya siapa?" laki-laki itu mengulurkan tangannya.

" penting ya?" ucapku ketus tanpa membalas uluran tangannya.

laki-laki itu merasa terabaikan hingga dia tak lagi menyahuti. setelah itu tak ada percakapan diantara kita sampai oca kembali dengan 2 mangkuk bakso dan es jeruk dinampannya.

" maaf ya reno, jadi ganggu." ujar oca disertai senyuman centilnya.

" iya nggak apa-apa ca, santai aja."

" oh ya temen-temen mu kemana? kok sendirian aja"  ujar oca basa-basi

" biasa lagi main basket dilapangan." sang narasumber pun menjawab

" Ras, tumben lo diam." ucap oca lalu menyeruput es jeruk ku tanpa permisi.

aku hanya mengamini yang oca ucapkan, jujur saja, aku risih dalam kondisi ini, aku tak terbiasa dengan adanya laki-laki kecuali kakak ku dan pamanku, apalagi laki-laki ini terkenal dengan ke playboyannya yang membuatku semakin risih.

" Ren, nanti malam keluar yuk, mumpung ada festival di taman kota." ajak oca kepada laki-laki itu, padahal aku berencana untuk mengajaknya ketempat itu seraya merayakan ulang tahunku ke-18. tapi mungkin oca lebih bahagia kalau keluar dengan sang pujaan hati.

" ok, nanti malam pukul 7 aku jemput."

sampai bel berbunyi pun aku tetap menjadi patung yang menyaksikan 2 orang insan manusia yang sedang PDKT, walapun oca sesekali mengajakku berbincang dan tanpa ada balasan dariku sekalipun.